Taskhiri: Russia Miliki Kesempatan Dekati Dunia Islam
NU Online · Ahad, 1 Oktober 2006 | 03:42 WIB
Rodhes, NU Online
Ketua Dewan Pendekatan Antarmadzhab Islam (WAPIST) Ayatollah Ali Taskhiri, Sabtu (30/9) mengungkapkan, saat ini Rusia punya kesempatan yang berharga untuk melakukan pendekatan dengan dunia Islam yang dinilainya keduanya saling mebutuhkan.
Demikian diungkapkan tokoh Iran yang beberapa kali sempat mengunjungi PBNU saat menghadiri forum internasional "Dialog Antarperadaban" di pulau Rhodes, sebelah utara Yunani.
<> "Sekarang, umat Islam di dunia membenci Amerika Serikat (AS) dan sejumlah negara Barat dan Rusia dapat menengahi untuk mengisi gap melalui pembentukan hubungan yang rasional antara Barat dan dunia Islam," ungkapnya seperti dilansir sumber Irna.Menyinggung posisi Rusia sebagai negara tetangga dunia Islam sekalugus anggota pengamat Organisasi Konferensi islam (OIC), Ayatollah mengatakan, dengan populasi umat Islamnya yang berjumlah 20 juta orang dan kerjasamanya yang apik dengan dunia Islam, Rusia dapat lebih dekat lagi dengan Islam.
Dalam kesempatan itu, Ayatollah juga merasa bangga dengan prestasi wanita pertama kelahiran Iran yang mampu menjelajah ruang angkasa yang dinilainya sebagai bukti bahwa Iran saat ini mengalami kemajuan yang pesat di bidang sains.
"Keberhasilan orang-orang Iran terutama di bidang sains membuat kita senang," terangnya.
Ayatollah Taskhiri mengemukakan pentingnya sains sebagai sarana bagi kemajuan umat manusia yang juga untuk pernyataan kasih sayang dan persahabatan sesama manusia.
Dalam konferensi yang berlangsung dari 27 September-1 Oktober itu, Ayatollah menekankan bahwa dialog antarperadaban dan intelektual dari komunitas dunia sangat efektif dan berguna. Ayatollah menilai pentingnya pertemuan internasional itu karena berbagai pandangan yang mengemuka dari para peserta dapat dicarikan titik temunya.
"Selama pertemuan, berbagai pandangan dikemukakan, berbagai dimensi sudut pandang para peserta dapat dijelaskan dan poin-poin umum yang berbeda dapat dispesifikkan," ungkapnya. (dar)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Workshop Jalantara Berhasil Preservasi Naskah Kuno KH Raden Asnawi Kudus
3
Rapimnas FKDT Tegaskan Komitmen Perkuat Kaderisasi dan Tolak Full Day School
4
Ketum FKDT: Ustadz Madrasah Diniyah Garda Terdepan Pendidikan Islam, Layak Diakui Negara
5
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
6
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
Terkini
Lihat Semua