Warta PRA KONGRES PMII

Temu Pimpinan Nasional PKC dan PC PMII

Rab, 5 Januari 2011 | 10:25 WIB

Jakarta, NU Online
Menjelang pelaksanaan Kongres PMII yang akan digelar dalam waktu dekat, sejumlah Pengurus Koordinator Cabang (PKC) dan Pengurus Cabang (PC) PMII dari seluruh Indonesia menggelar pertemuan di Jakarta untuk membahas sejumlah materi.

Acara yang digagas oleh PKC PMII Jakarta ini diikuti oleh 40 PC dan 19 PKC PMII dari seluruh Indonesia dan mengambil tema “Mengagas Masa Depan Indonesia; Menata Gerakan Sosial Mahasiswa. Pembukaan dilaksanakan di Gedung PBNU, Rabu (5/1).<>

Ketua Panitia Munandar Nugraha menjelaskan pertemuan ini diharapkan mampu mendiskusikan berbagai draft materi kongres sehingga keputusan yang dihasilkan nantinya bisa maksimal karena telah melewati diskusi yang mendalam dan masukan dari berbagai daerah.

Dari pengalaman kongres sebelumnya, banyak keputusan kongres yang kurang maksimal karena perhatian peserta terpecah antara pembahasan materi dan aspek politis berupa pencalonan para kandidat ketua umum. 

Dwi Winarno, ketua PKC Jakarta beharap forum ini mampu menghasilkan rumusan tentang ketua umum terpilih sehingga mampu menghasilkan pemimpin yang memiliki integritas, moralitas dan pola kepemimpinan yang mampu membawa PMII maju lebih baik.

“Pertemuan yang digagas saat ini merupakan upaya untuk menjembatani kendala teknis yang sering terjadi pada setiap pelaksanaan kongres sehingga mampu menghasilkan masukan penting untuk kongres,” katanya.

Pernyataan senada juga diungkapkan oleh Muchlis, yang mewakili PB PMII sekaligus panitia kongres. “Pertemuan ini mampu membantu mengurangi seperempat produk hukum dan membicarakannya lebih matang,” katanya.

Ia menegaskan bahwa baik buruknya kepengurusan PMII merupakan produk bersama. Jika pelaksanaan kongres tidak dilakukan secara serius, maka hasilnya juga tidak maksimal.

Sejauh ini, masih banyak persoalan keorganisasian yang tumpang tindih di PMII seperti status Korps PMII Putri (Kopri), apakah statusnya sebagai badan semi otonom atau sebagai bagian dari bidang.

Ia berharap PMII tetap fokus pada koderisasi dan mampu membangun kewibawaan organisasi, dengan mengedepankan aspek intelektualitas dan membatasi diri dari ranah politik.

Mengenai hubungannya dengan NU, ia berpendapat, PMII tetap independen, tetapi secara kultural tetap dekat dengan NU. (mkf)