Warta LIPUTAN HAJI

Terjangkit Flu Babi, Jamaah Solo Meninggal

Sab, 4 Desember 2010 | 06:30 WIB

Madina, NU Online
Jamaah haji asal embarkasi Solo kloter 48, Suh, yang terjangkit virus flu babi akhirnya meninggal dunia pada Jumat (3/12) sekitar pukul 04.30 waktu Saudi. Suh meninggal setelah menjalani perawatan di RS Kinga Fahd Madinah sejak 27 November. Jenazah disalatkan di Masjid Nabawi ba`da ashar dan dimakamkan di pemakaman Baqi' sekitar Masjid Nabawi.

"Selain Suh, ada jamaah yang dirujuk dan indikasinya penemonia. Mereka masih dirawat di BPHI Madinah. Sedangkan Suh, benar, jamaah yang kena flu babi itu akhirnya meninggal,"kata Kepala Seksi Sanitasi dan Survailance Balai Pengobatan Haji Indonesia di Madinah, dr Zainal Ilyas, Jumat (3/12).<>

Selain itu masih ada tiga jamaah dalam kloter 48 SOC yang dirawat di BPHI Madinah dengan gejala mirip penyakit penemonia. Bahkan satu pasien dirujuk ke RS King Fahd Madinah karena kondisinya semakin mengkhawatirkan.

Dari hasil pemeriksaan sementara, ketiga pasien tersebut masih negatif H1N1 alias virus flu babi. Tapi, jika pada hari Ahad jamaah yang dirujuk tidak menunjukan peningkatan kesehatan, maka yang bersangkutan akan dilakukan tanazul akhir yakni diberangkatkan dengan kloter di belakang kloter 48 SOC. Sementara dua orang yang dirawat di BPHI sudah dievakuasi ke Jeddah.

Seperti diketahui saat tiba pada tanggal 27 November , Suh mengeluhkan sesak napas saat tiba di Hotel Markaz Ilyas Sektor I Madinah. Dia langsung dirujuk ke BPHI Madinah dan hanya mendapatkan perawatan semalam sebelum akhirnya dirujuk ke RS King Fahd Madinah. Di Madinah, Suh meninggalkan seorang istri.

Tim kesehatan haji Indonesia tidak ingin kecolongan ada jamaah yang kembali terjangkit virus H1N1 alias flu babi. Sebelum kembali ke Tanah Air, jamaah asal kloter 48 Solo akan dilakukan screening suhu badan.
"Kita akan tes suhu badan sebelum mereka pulang.Kita akan memantau terus selama lima hari yakni dari tanggal 2-7 Desember 2010," kata Zainal Ilyas lagi.

Menurut Zainal, pengecekan suhu badan tersebut agar mengantisipasi jamaah yang tertular dari jamaah atas nama Suh, yang akhirnya wafat akibat H1N1 di kloter tersebut. Karena itu, jika ada jamaah yang bersuhu di atas 38 derajat Celcius, maka jamaah tersebut akan diberikan terapi pengobatan.

Pihaknya akan memberi tamiflu ke mereka. Dalam tahap pertama pengobatan, ada sekitar 100 orang yang tercatat pernah mengalami kontak langsung dengan pasien berinisial Suh tersebut. Tercatat 43 petugas kloter, 34 petugas sektor dan 23 petugas di BPHI Madinah.(amf/mch)