Thoriqoh Mencegah Tindak Perilaku Korupsi

Jombang, NU Online
Peringatan Haul ke-22 Tokoh Thoriqoh KH Adlan Aly di Masjid Jami' Cukir, Diwek Jombang dihadiri puluhan ribu jamaah dan anggota Jamaah Tarekat Qadiriyah Wanaqsabandiyah, Rabu Malam (1/2).<>

Dalam sambutannya, Wakil Gubernur jawa Timur H Syaifullah Yusuf mengajak para pejabat pemerintahan masuk thoriqot. Menurutnya, thoriqot bisa mencegah tindak perilaku korupsi. Karena dalam thoriqot, selalu diajarkan dzikir mengingat kepada Allah baik disaat kesendirian maupun bersama banyak orang.

“Orang kalau sudah dekat dan ingat terus kepada Allah dipastikan akan takut mendekati bahkan melanggar larangan Nya,” ujarnya.

Karenanya, Gus Ipul yang juga salah seorang ketua PBNU ini berharap, banyak kalangan pejabat pemerintahan bisa direkrut masuk menjadi anggota Thoriqat. 

“Termasuk Pengusaha, kalau mereka sudah masuk thoriqot saya yakin tidak lagi berani berbuat curang. Karena dengan kegiatan dzikir ini bisa mencegah korupsi,” imbuhnya.

Mantan Ketua Umum PP GP Ansor ini juga menyatakan berbangga dan sangat apresiasi terhadap keberadaan Thoreqat. Dikatakannya, mengikuti thoreqat sangat banyak manfaatnya, disamping banyak memiliki saudara.

Dalam peringatan Haul KH Adlan Ali, yang merupakan Mursyid pertama Thoriqot Qodiriyah Wan Naqsabandiyah Cukir Diwek. Gus Ipul meminta agar seluruh jamaah Thoreqat senantiasa meneladani figur Kiai penghafal Al Quran ini. 

“Beliau ini sosok kiai yang sangat sederhana. Dan Kiai Adlan yang termasuk murid dari Hadratus Syekh Hasyim Asy'ari ini merupakan kiai keramat,” tandasnya mengingatkan. 

Sebagai Mursyid atau guru besar Thoriqat yang telah memiliki puluhan ribu jamaah, KH Adlan Ali juga diketahui juga menjadi seorang guru yang punya banyak santri. Keserdahanannya terlihat dengan masih menyempatkan diri untuk tetap bekerja dengan berjualan buku dan kitab.

“Perjuangan beliau sangat sempurna, meski telah memiliki puluhan ribu pengikut. Namun KH Adlan tidak menggantungkan hidupnya pada mereka. Di tengah kesibukannya, beliau tetap bekerja dengan berjualan kitab,” pungkasnya bercerita.

Redaktur     : Syaifullah Amin
Kontributor : Muslim Abdurrahman