Tiga Kader NU Jateng Ikuti Pendidikan Singkat di AS
NU Online · Senin, 29 Oktober 2007 | 00:01 WIB
Chicago, NU Online
Tiga kader Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Tengah terpilih menjadi peserta School and Community Leader Program yang diselenggarakan CCE (Center for Civic Education Indonesia) bekerjama dengan Hertland International.
Dalam program tersebut mereka akan mengikuti studi komparatif mengenai sistem pendidikan, kepemimpinan dan manajemen sekolah, budaya, dan demokrasi selama tiga minggu di Amerika Serika (AS).
Ketiga<> kader tersebut adalah, Imam Yahya (Ketua Lakpesdam NU Jateng), Hery Nugroho (Pemimpin Redaksi Majalah Ma'arif NU Jateng), Siti Ma'unah (Wakil Sekretaris PW Fatayat NU Jawa Tengah).
Pengiriman kader tersebut menurut HM Najahan Musyafak, sekretaris pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) adalah sebagai ikhtiar NU untuk meningkatkan kualitas pendidikan. NU tidak menutup mata untuk menerima masukan dari manapun.
"Sekolah atau madrasah maupun pesantren NU di Indonesia dari segi kuantitas sangat banyak sekali. Di Jawa Tengah saja sampai ribuan belum lagi di provinsi yang lain. Tetapi dari kualitas rasanya masih banyak yang perlu ditingkatkan,” tutur Najahan kepada NU Online, Ahad (28/10).
Lebih lanjut dia yang juga Dosen di IAIN Walisongo menegaskan, NU mempunyai potensi yang sangat besar. Di Pati Jawa Tengah misalnya, ada madrasah yang sudah diakui di kancah internasional.
“Setiap tahun alumninya tersebar di PTN di Indonesia, bahkan diterima di Universitas Al-Azhar Mesir atau ke negara-negara Barat. Bahkan setelah reformasi kader-kader NU itu diberi kesempatan mengakses pendidikan di seluruh dunia,” katanya optimis.
"Kalau hal ini dilakukan betul-betul dan secara kontinyu bukan mustahil, secara tidak langsung pendidkan NU akan semakin terangkat," tambahnya.(mhn)
Terpopuler
1
Kemenag Tetapkan Gelar Akademik Baru untuk Lulusan Ma’had Aly
2
LKKNU Jakarta Perkuat Kesehatan Mental Keluarga
3
Mahasiswa Gelar Aksi Indonesia Cemas, Menyoal Politisasi Sejarah hingga RUU Perampasan Aset
4
3 Alasan Bulan Kedua Hijriah Dinamakan Safar
5
Anggapan Safar sebagai Bulan Sial Berseberangan dengan Pandangan Ulama
6
Kopri PB PMII Luncurkan Beasiswa Pendidikan Khusus Profesi Advokat untuk 2.000 Kader Perempuan
Terkini
Lihat Semua