Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat atau TNI AD menambah kekuatan armada pesawat tempurnya.
Melalui Departemen Pertahanan, TNI AD membeli enam unit helikopter Mi-17 V-S dari Rosoboronexport Rusia, sejenis biro negara yang diberi kewenangan untuk menangani ekspor senjata Rusia.<>
”Enam pesawat kami beli seharga 35 juta dollar AS (setara Rp 318,5 miliar untuk kurs Rp 9.100). Harga tersebut sudah termasuk suku cadang dan pelatihan pilot,” ujar Direktur Jenderal Sarana Pertahanan Departemen Pertahanan Marsekal Muda TNI Eris Herryanto pada acara serah terima pesawat helikopter Mi-17 V-S di Pangkalan Udara Angkatan Laut Juanda Surabaya, Jawa Timur, Rabu (6/8).
Hadir dalam acara itu adalah Duta Besar Rusia untuk Indonesia Alexander Ivanov, Asisten Logistik Panglima TNI Mayor Jenderal (Mayjen) Abi Kusno, dan Asisten Logistik Kepala Staf TNI AD Mayjen Hari Krisnomo. Pesawat buatan Rusia itu dibeli lewat kredit ekspor yang direncanakan sejak 2003.
Helikopter yang dibuat pada tahun 2008 itu mampu mengangkut sebanyak 36 personel dan tiga awak pesawat serta beban hingga 4 ton.
Dengan daya muat hingga 2.600 liter bahan bakar, helikopter dengan lima baling-baling itu mampu terbang selama tiga jam penuh. Kecepatan maksimal pesawat tersebut 250 kilometer per jam.
Menurut Kusno, keenam helikopter tersebut selanjutnya akan ditempatkan di Skuadron 31 di Semarang, Jawa Tengah. Penambahan helikopter ini sebagai salah satu pengadaan alat utama sistem senjata TNI.
”Pengadaan pesawat ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan TNI AD sesuai dengan karakteristik tugas di daerah operasi,” kata Kusno.
Selain mampu membawa persenjataan tempur, imbuhnya, helikopter itu bisa digunakan untuk mengevakuasi korban bencana alam dan memadamkan kebakaran hutan.
Lima skuadron
Hari menambahkan, TNI AD membutuhkan lima skuadron (satu skuadron terdiri atas 16 pesawat) hingga tahun 2014. Sampai saat ini baru tiga skuadron yang sudah siap dan memiliki pesawat, yaitu satu skuadron di Jakarta dan dua skuadron di Semarang.
”Dua skuadron lainnya, di Way Tuba, Palembang, dan di Kalimantan, belum memiliki pesawat,” ujarnya.
Alexander Ivanov, dalam sambutannya, mengatakan, penjualan helikopter tersebut sebagai salah satu bukti hubungan baik Indonesia dengan Rusia. Ia berharap hubungan baik tersebut bisa terus dipertahankan. (kcm/dar)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
2
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
3
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
4
Khutbah Jumat: Sesuatu yang Berlebihan itu Tidak Baik, Termasuk Polusi Suara
5
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
6
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
Terkini
Lihat Semua