Ulama Kharismatik Panutan
NU Online · Selasa, 18 Agustus 2009 | 09:11 WIB
Meninggalnya KH Ahmad Asrori Utsman mengejutkan para pengikut terekat Qodiriyah wan Naqsabandiyah yang dipimpinnya dan menjadi duka yang mendalam bagi seluruh warga NU, terutama di Jawa Timur.
Para pengikutnya mencapai ribuan dan aktifitas tarekat yang dipimpinnya seringkali digelar di berbagai kota di Pulau Jawa maupun provinsi lainnya di Indonesia.<>
"Selama ini, beliau itu cukup lama sakit kendati usianya belum begitu tua. Ya sekitar 59 tahun atau 60 tahun," kata KH Miftakhul Ahyar, rais syuriyah PWNU Jawa Timur.
Kiai Miftah menyatakan duka cita mendalam atas wafatnya tokoh tarekat tersebut. "Kiai Asrori adalah ulama kharismatik, menjadi panutan ribuan umat, dan istiqomah dengan pengabdiannya kepada masyarakat," ujarnya seperti dilansir beritajatim.com.
Sebagai tokoh strategis bidang tarekat, kata Kiai Miftah, fatwa dan pandangan Kiai Asrori sangat diperhatikan dan dipatuhi umatnya. Tarekat yang dipimpinnya bersifat apolitis. Yang diutamakan adalah membina masyarakat melalui jalur kultural, sosial, dan keagamaan serta jauh dari tarikan politik kekuatan mana pun.
"Bagi NU, sumbangsih Kiai Asrori sangatlah besar. Sebab, amalan tarekat bagian dari tugas-tugas NU yang diamalkan dan dilestarikan beliau. Ini yang menjadi pegangan kiai NU dan sekaligus pembeda NU dengan ormas Islam lainnya," jelasnya.
Kegiatan tarekat yang dilakukan Kiai Asrori itu, kata Kiai Miftah, adalah wujud aplikasi tasawuf yang sangat dijunjung tinggi di kalangan kiai dan warga NU. "Sanadnya itu ke Syech Abdul Qodir Jaelani," ungkapnya. (mad)
Terpopuler
1
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
2
Khutbah Idul Adha: Menanamkan Nilai Takwa dalam Ibadah Kurban
3
Bolehkah Tinggalkan Shalat Jumat karena Jadi Panitia Kurban? Ini Penjelasan Ulama
4
Khutbah Idul Adha: Implementasi Nilai-Nilai Ihsan dalam Momentum Lebaran Haji
5
Khutbah Idul Adha Bahasa Jawa 1446 H: Makna Haji lan Kurban minangka Bukti Taat marang Gusti Allah
6
Khutbah Idul Adha: Menyembelih Hawa Nafsu, Meraih Ketakwaan
Terkini
Lihat Semua