Ulama Syuriah : Cintai Guru Thoriqoh Tanpa Menjatuhkan Lainnya
NU Online · Jumat, 13 Januari 2012 | 02:29 WIB
Malang, NU Online
Ulama asal Syuriah Syeh Mahmud Cholif Syahadah berpesan agar jamaah pengamal thariqoh mencintai gurunya dengan tidak perlu menjelek-jelekkan ulama (syeh) thoriqoh lain. Ia mengatakan, meskipun berbeda jamiyahnya semua guru /syeh thoriqoh lain menjadi saudara sehingga tidak akan ada permusuhan.Â
"Ibaratnya, mencintai guru kita seperti bapak sendiri, sedangkan lainnya seperti paman kita. Dengan begitu kita terhindar dari permusuhan," ujar Syeh Mahmud dalam acara Muktamar Jam'iyah Ahlit Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nnahdliyah di Pondok Pesantren Al-Munawariyah Bululawang Malang, Kamis (12/1).<>
Di depan ribuan peserta muktamar, Â imam masjid di Damskus ini menekankan seseorang bisa menjadi guru thariqoh harus memiliki sikap cinta sesama dengan tidak membeda-bedakan sesama. Begitu pula, guru thariqoh harus mampu menerima pendapat orang lain dengan mau bermusyawarah.
"Jangan hanya mendengarkan satu pendapat saja karena bisa berpotensi terjadinya kesalahan. Adanya pendapat yang beragam bisa agar menjaga kesalehan," ujar Syeh Mahmud dengan bahasa Arab.
Ia menambahkan seorang ulama thariqoh harus mampu menjaga syari'at secara utuh seraya tidak mengaku dirinya m'ashum.Â
"Karena Ulama thariqoh itu bukan seperti nabi, jadi bisa salah bisa benar," tandasnya.
Ketika memilih, Â ulama yang lahir pada tahun 1962 ini memberikan kriteria seseorang yang bisa diangkat sebagai guru thariqoh. Pertama, harus memiliki akal atau intelegensi yang mencerah, ilmu hikmah, memiliki jiwa bersih dan akhlaknya benar.
"Di samping itu, memiliki jiwa bersih, wawasan yang luas, ilmunya kontemporer lapang dada dan selalu sabar menyampaikan misi agamanya secara halus,"jelas Syeh Mahmud.
Ia mengingatkan para ahli tahriqah dalam mempengaruhi orang tidak boleh menggunakan kekerasan melainkan dari hari ke hati.
"Saat pendekatan gunakan dengan senyuman untuk membentuk seseorarang dapat hidayah termasuk kepada orang sesat," tuturnya seraya mencontohkan pribadi seorang Nabi.
Selain syeh Mahmud, perhelatan muktamar XI ini dihadiri ulama besar dari Yaman Habib Zen bin Abdurrahman, Pimpinan tertingga Sudan Syeh Umar.Â
Redaktur    : Syaifullah Amin
KOntributor : Qomarul Adib
Terpopuler
1
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
2
Targetkan 45 Ribu Sekolah, Kemendikdasmen Gandeng Mitra Pendidikan Implementasi Pembelajaran Mendalam dan AI
3
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
4
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
5
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
6
Pimpinan DPR Bantah Gaji Naik, tapi Dapat Berbagai Tunjangan Total hingga Rp70 Juta
Terkini
Lihat Semua