Warta KONGRES ISNU

Upaya Elaborasi SDM Kesarjanaan NU

Rab, 8 Februari 2012 | 03:28 WIB

Jakarta, NU Online
Kongres pertama ISNU (Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama) menargetkan dua tujuan. Pertama, merealisasikan amanah AD/ART PBNU. Kedua, mengolaborasikan SDM kesarjanaan NU, khususnya guru besar. Mereka disediakan forum tersendiri dalam ISNU.

“Seluruh guru besar di daerah-daerah yang menjadi anggota Nahdlatul Ulama, akan masuk dalam anggota Dewan Kehormatan dan Guru Besar. Sehingga perkumpulan mereka ini akan mewarnai dan merekomendasikan bagaimana sebaiknya dinamika ISNU ke depan,” papar Muhammad Koderi (Ketua Panitia Kongres I) dalam wawancara telepon dengan NU Online, Selasa 7/2.<>

ISNU akan mengadakan kongres pertama di Unisda Lamongan, Jawa Timur. Kongres ini dilangsungkan pada Jumat-Ahad 17-19 Febuari. Diluar kegiatan kongrs, juga terdapar bakti sosial. Panitia mengagendakan pengobatan gratis dan khitan massal untuk 1000 anak, pada Jumat dan Sabtu 17-18/2.

Selain itu juga digelar dua seminar nasional, pada Sabtu 18/2. Pertama, Seminar Nasional bertajuk “Benarkah Budaya Demokrasi Indonesia Menghasilkan Mental Pemimpin Korup?” dengan pembicara dari kalangan praktisi dan juga pakar di antaranya Mahfudh MD (Ketua MK), Marzuki Ali (Ketua DPR), dan As’ad Said Ali (Wakil Ketum PBNU). Seminar kedua, “Peran BUMN RI dalam Menyiapkan Generasi Sehat, Cerdas, Jujur dan Bersih.” Yang menghadirkan M.Nuh (Mendibud), Endang Rahayu S. (Menkes), Djan Faridz (Menpera), dan Irnanda Laksanawan (Deputi Meneg BUMN) sebagai narasumber.

Seminar ini juga akan memberikan bahan rekomendasi bagi ISNU untuk meminta fatwa kepada PBNU terkait strategi politik transaksional yang tengah marak. “Dengan ini, kita akan melihat seberapa parah dunia perpolitikan dan demokrasi di Indonesia,” ujar M. Koderi.

“NU dengan basis pendidikan, perumahan, dan kesehatan yang selama ini informal, akan mempertanyakan peran pemerintah. NU selama ini sudah mandiri. ISNU mengharapkan optimalisasi kinerja dan peran pemerintah,” komentar M. Koderi.

Kongres ISNU akan diramaikan oleh utusan 11 Wilayah dan 90 cabang se-tanah air. Panitia menyebar undangan sebanyak 510 peserta. Sejumlah 400 peserta telah mengonfirmasinya. Panitia membatasi konfirmasi hingga Jumat 10/2.

“Tetapi panitia punya konsep bahwa setiap PWNU dan PCNU punya hak untuk mengirim utusan dengan membawa surat mandat dari PW dan PC yang bersangkutan,” tambah M. Koderi.

Agenda kongres berisi sidang-sidang pleno dan komisi. Sidang-sidang ini mencakup laporan pertanggungjawaban, penetapan program kerja, rekomendasi dan organsasi, pemilihan Dewan Kehormatan dan Guru Besar, dan pemilihan Dewan Pengurus Pusat ISNU.


Redaktur: Mukafi Niam
Penulis   : Al Hafidz Kurniawan