Warta MISI PERDAMAIAN PBNU (13)

Wahbah Zuhaili Berterimakasih Kitabnya Jadi Rujukan Bahtsul Masail

Jum, 29 Januari 2010 | 10:53 WIB

Damaskus, NU Online
Ulama terkemuka asal Syria Syekh Wahbah Zuhaili mengucapkan terima kasih atas perhatian para ulama Indonesia atas kitab-kitab yang ditulisnya. Ia berbangga jika apa yang ditulisnya menjadi bermakna bagi umat Islam

Wahbah juga sangat gembira ketika kitab-kitabnya juga dipakai sebagai rujukan dalam bahsul masail atau forum pembahasan masalah keagamaan dalam NU dan komunitas pondok pesantren. Karena itu dirinya berniat menyaksikan proses bahsul masail dalam Muktamar ke-32 NU di Makassar.<>

Hal ini disampaikannya langsung di hadapan Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi bersama rombongannya pekan lalu dalam agenda misi perdamaian di dua negara, Lebanon dan Syria.

Dalam kesempatan itu para rombongan NU ini mendapat kenang-kenangan istimewa berupa karya terbarunya yaitu Qadlayal Fiqh wal Fikrul Ma’ashir, kitab yang terdiri dari dua jilid tebal.

Wahbah mengatakan, dirinya berusaha menulis dengan sistematika dan metode yang mudah dipahami dan sesuai dengan pola pikir umat Islam di Indoneisa.

Sementara itu Syekh Bahruddin Hassun, Mufti Besar Syiria, saat menerima rombongan PBNU mengatakan, hubungan para ulama syria dengan para ulama dan Umat Islam Indonesia sangat dekat. Saling kunjung kedua belah pihak sering dilakukan sehingga silaturahmi terus terjaga.

Karena itu dirinya pun berniat untuk datang pada Muktamar NU di Makassar akhir Maret mendatang.

Hassun mengakui bahwa kedatangannya itu tidak hanya akan mengakrabkan hubungan Umat Islam Indoensia dengan umat Islam Syria yang juga mayoritas Sunni. Kunjungannya itu juga akan memperkuat persahabatan antara kedua negara, karena dua negara ini sedang giat melawan penjajahan Israel atas tanah Arab, dan dukungan dari pemerintah dan rakyat Indonesia dalam pembebasan Palestina ini dinilai sangat penting. (mdz)