Warta

Warga Gaza Sambut Ramadhan dengan Keprihatinan

NU Online  ·  Jumat, 14 Agustus 2009 | 11:07 WIB

Gaza City, NU Online
Akibat agresi terbuka Israel ke Gaza tahun lalu, yang berkibat penutupan seluruh akses keluar Gaza hinga kini. Kenyataan ini membuat para penduduk Gaza menyambut kedatangan Ramadhan dengan penuh keprihatinan.

Ihab al-Ashqar, warga Gaza 14 tahun, tersenyum kecut saat menjelaskan alasan mengapa ia tidak merasakan suka cita menyambut bulan suci Ramadhan. “Semua perbatasan ditutup. Israel sedang membunuh kami perlahan-lahan,” ujar Ihab, Rabu (12/8).<>

Israel telah mengisolasi penduduk sipil wilayah tersebut dari dunia luar dengan menutup semua perbatasan sejak Hamas terpilih untuk berkuasa di Gaza tahun 2006. Israel memblokade semua bantuan kemanusiaan kecuali barang-barang yang tak berbahaya, seperti keju, pasta gigi, sikat gigi, sabun, dan tisu toilet.

Seperti halnya 1.6 juta penduduk Gaza yang lain, Ashqar kehilangan suka-cita Ramadhan yang dirasakan semua Muslim setiap tahun. Kesenangan saat berbuka puasa dengan keluarga pun akan tenggelam dalam kegelapan saat Israel terus memblokade pengiriman bahan bakar.

“Kami bahkan tidak diberi pasokan penerangan, Kehidupan kami menjadi tidak tertahankan," ujar seorang ibu kepada situs islamonline.net.(min)