Warta

Warga Temanggung Ingin Betulkan Arah Kiblat

NU Online  ·  Jumat, 5 Maret 2010 | 09:23 WIB

Temanggumg, NU Online
Umat Islam di Kabupaten Temanggung mulai gelisah terkait kabar bahwa 70 persen masjid dan mushala di daerah tersebut salah kiblat. Hal itu tampak pada peningkatan permohonan pembetulan arah kiblat ke Depag setempat. Peningkatan permohonan ini juga terkait dengan imbauan MUI Temanggung supaya arah kiblat masjid-masjid dan mushala yang salah dibetulkan.

''Sejak banyak diberitakan di media masa terkait arah kiblat yang salah, banyak permintaan masyarakat masuk ke Depag, agar dibantu membetulkan arahnya,'' terang Kepala Seksi Urusan Agama Islam (Urais) Departemen Agama Kabupaten Temanggung, Yusuf Purwanto kepada wartawan.<>

Depag mencatat, pada bulan Februari lalu, sedikitnya 26 permohonan masuk, kemudian awal Maret ini sudah 12 lagi. Semuanya minta agar Depag membantu membetulkan arah kiblat mushala dan masjid mereka. Hal itu, kata Yusuf, menandakan masyarakat mulai menyadari kesalahan itu.

Namun demikian Yusuf mengakui, tidak sedikit pula yang tetap bersikukuh, bahwa arah kiblat masjid atau musahala mereka sudah benar. Alasannya, yang mengukur saat membangun adalah orang-orang pandai dan paham tentang arah kiblat.

Padahal tambah Yusuf, arah itu belum tentu benar, apalagi dengan terjadinya pergeseran lempeng bumi sehingga menggeser koordinatnya.

Yusuf mencontohkan, Masjid Baiturahman yang berlokasi di Dusun Kregan, Desa Candisari, Kecamatan Tlogomulyo. Masjid tersebut mengalami pergeseran sangat parah, mencapai 44 derajat miring ke selatan. Sehingga arah masjid tersebut bergeser 4840 kilometer dari Kabah ke arah selatan.

“Dalam program pembetulan arah kiblat ini, kami tidak memungut sepeserpun dana dari masyarakat. Program ini gratis,” tandas Yusuf seperti dilansir Republika Online. (min)