Warta TAUSIYAH YAUMIYAH RAMADHAN

Waspadai Setan Berwujud Manusia

Ahad, 6 September 2009 | 02:15 WIB

Jakarta, NU Online
Di Bulan Suci Ramadhan, pintu-pintu surga dibuka oleh Allah, pintu-pintu neraka ditutup oleh Allah dan syetan-syetan telah di belenggu. Namun pada kenyataannya, tetap saja kemaksiatan tidak berhenti dari muka bumi. meski bulan Ramadhan, tetap saja banyak manusia yang tergoda untuk berbuat dosa. Mengapakah ini bisa terjadi? Padahal syetan sudah jelas-jelas dibelenggu.

Hal ini terjadi karena manusia kurang peka terhadap wujud setan yang berupa manusia. Di Bulan Ramadhan syetan yang berupa pembisik di hati telah dibelenggu, namun manusia tetap leluasa saling mempengaruhi dan menggoda antara satu dengan lainnya. Karenanya, orang-orang Mukmin tetap harus mewaspadai wujud syetan yang serupa dengan dirinya, yakni manusia di sekelilingnya.<>

Demikian dinyatakan oleh KH Sullam Subchan dalam ceramahnya di depan ratusan jamaah buka puasa bersama Pengurus Pusat Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama di Musolla Utama Gedung PBNU Jl. kramat Raya, Jakarta, Sabtu (5/9).

Menurut Subchan, orang-orang Mukmin yang tidak menyadari adanya godaan dari sesama manusia, akan mudah terjerumus ke dalam perbuatan dosa. Sebagai contoh kecil adalah menggunjing, bila tidak hati-hati orang yang berpuasa dengan mudah melakukan dosa ini.

"Jangan dikira syetan yang nampak tidak lebih berbahaya daripada syetan yang tidak nampak (gaib). JIka tidak hati-hati, justru syetan yang berwujud manusia lebih berbahaya dibandingkan dengan yang lainnya," terang Subchan.

Lebih lanjut, Subhan menjelaskan, karenanya, umat Islam dianjurkan untuk menjauhi orang-orang yang berkelakuan buruk agar tidak terpengaruh oleh keburukan mereka.

"Karena itulah, di bulan Ramadhan umat Islam sangat dianjurkan untuk mendatangi majlis-majlis kebajikan, seperti majlis ta'lim, dzikir dan tadarrusan," tandas Subchan. (min)