Warta

WNI di Libya Masih Aman

NU Online  ·  Selasa, 22 Februari 2011 | 08:00 WIB

Tripoly, NU Online
Badai demonstasi yang melanda Libya untuk menuntut pemimpin mereka Muammar Qaddafi turun terus berlangsung. Para demonstran terus berdatangan dari berbagai penjuru emngepung Tripoly, ibukota Libya.

Namun demikian Warga Negara Indonesia yang berada di sana menyatakan kondisi masih cukup aman. Terutama para mahasiswa yang berada di asrama Kampus Kuliyah Dakwah Islamiah Alalamiyah (The Fculty of Islamic Call) Tripoly. Saat ini kampus dijaga aparat militer dan para mahasiswa dilarang keluar. />
"Sekarang masih aman. Nanti jam 11.00 waktu Tripoly (jam 16.00 WIB) akan ada pertemuan dengan pihak Rektorat untuk membahas langkah pengamanan mahasiswa," tutur salah seorang mahasiswi asal Banten dalam wawancara dengan  NU Online, Selasa (21/2).

Menurut sumber NU Online ini, kalaupun para mahasiswa akan dievakuasi, tentu akan mengalami banyak kendala, selain susahnya akses pesawat atas bandara, juga akses para WNI menuju bandara cukup sulit.

"Para demonstran saat ini bahkan sudah mendekati wilayah kampus. Sedangkan untuk bisa sampai ke bandara, juga harus melewati jalan yang saat ini dikuasai para demonstran," tambah mahasiwi tahun terakhir ini.

Lebih lanjut, dirinya berharap semoga pemerintah Indonesia cepat tanggap dan segera mengambil sikap jelas. Sehingga para aparatur pemerintah terkait dapat bertindak dengan sigap dan tepat.

Hingga saat ini, pemerintah Libya sudah mematikan jalur internet dan beberapa perangkat komunikasi lainnya. Sehingga komunikasi dengan pihak luar sangat sulit dilakukan, termasuk para keluarga di Tanah Air pun sangat susah menghubungi mereka via telephon.

"Mau telephon tidak bisa, chatting juga tidak bisa, jejaraing sosial juga tidak bisa. Bahkan bapak sangat susah sat mau menelephon saya. Dan yang paling membuat khawatir adalah naiknya harga-harga kebutuhan pokok," terangnya. (syf)