Daerah

70 Pendekar Nganjuk Dilantik Jadi Keluarga Besar Pagar Nusa

Senin, 10 September 2018 | 01:00 WIB

70 Pendekar Nganjuk Dilantik Jadi Keluarga Besar Pagar Nusa

Pendekar baru Pagar Nusa Nganjuk Jatim

Nganjuk, NU Online
Tasyakuran gabungan Pimpinan Anak Cabang (PAC) Pencak Silat Nahdlatul Ulama-Pagar Nusa (PSNU-PN) se-Kabupaten Nganjuk tahun ini dilangsungkan dengan cara berbeda. 

Sebanyak 70 pendekar yang baru diangkat sebagai warga resmi Pagar Nusa mendapatkan doa dari para kiai sepuh NU. Para pendekar ini sudah dibekali untuk pertahanan diri dan membentengi Indonesia dari kekuatan-kekuatan yang mencoba memorak-porandakannya. 

Acara gabungan ini diselenggarakan di Pesantren Babussalam Dusun Jabon, Desa Drenges, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk Jawa Timur, Ahad (9/9). Dengan pelantikan ini, maka 70 pendekar tersebut resmi jadi keluarga besar Pagar Nusa.

"Pagar Nusa ini sejatinya pagar bagi NU dan bangsa. Ini penting ditekankan sebagai bagian dari pengabdian dan niat khidmatnya para pengurus dan pendekar Pagar Nusa. Biar nanti niatnya lurus dan tepat," jelas KH Asrori saat menyampaikan pidato pengukuhan 70 pendekar Pagar Nusa yang baru.

Acara pengukuhan anggota baru ini diawali dengan pemanasan lari-lari kecil mengitari pesantren. Selanjutnya dilaksanakan sumpah ikrar Pagar Nusa dengan penuh rasa khidmat dan khusyu'.  Para pendekar dan ulama hanyut dalam semangat patriotisme bagi nusa dan bangsa.

"Jangan sombong dan tetap sopan santun dalam tindak lampah. Manusia yang hebat itu dilihat dari akhlaknya," tambahnya.

Sementara itu Ketua panitia tasyakuran Pagar Nusa Djulianto mengatakan, tujuan utama kegiatan ini diselenggarakan untuk pengesahan santri Pagar Nusa yang telah menyelesaikan pendidikannya. 

Selain itu, kegiatan ini juga dimaksudkan sebagai ajang silaturahim bagi sesama alumni dan santri Pagar Nusa Nganjuk dengan tokoh-tokoh dan ulama NU lainnya.

"Tujuan inti dari kegiatan tersebut adalah untuk menciptakan pendekar yang bertaqwa, berilmu, berakhlakul karimah. Dan selanjutnya kita juga berencana mendistribusikan para santri Pagar Nusa dalam keilmuan bela diri untuk menjadi atlet profesional.

Djulianto menegaskan, Pagar Nusa terus berkomitmen untuk terus menjaga ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah, serta budaya ke-Indonesian yang berasaskan Pancasila seperti halnya yang tertuang dalam sumpah Prasetia Pagar Nusa.

Selain itu, Djulianto meminta para penegak hukum untuk kembali membuka latihan Pagar Nusa di Desa Gondang Tanjung yang selama ini tidak diperbolehkan dengan alasan tidak benar.

"Pagar Nusa ini cinta damai, makanya kita minta pihak keamanan mengizinkan latihan Pagar Nusa yang hingga saat ini masih dilarang," tandasnya.

Hadir dalam kesempatan tersebut KH Yusuf Kozin dari Pesantren Lirboyo, KH Asrori, Kapolsek Kertosono yang diwakili AKP Achmadi, Babinsa 0810/06 Kertosono Ahmadi, dan ratusan pendekar Pagar Nusa. (Syarif Abdurrahman/Muiz)


Terkait