Daerah

Akhirussanah, Bendera Ma'arif NU Pertama Kali Berkibar di Karanganyar

Sabtu, 29 Juni 2019 | 09:00 WIB

Akhirussanah, Bendera Ma'arif NU Pertama Kali Berkibar di Karanganyar

Bendera Ma'arif NU di Kabupaten Karanganyar, Jateng

Karanganyar, NU Online
Pelaksanaan akhirussanah di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma'arif NU Pojok Mojogedang Karanganyar, Kamis (27/6) menyita banyak perhatian tamu undangan, wali murid, dan masyarakat sekitar. Pasalnya, dalam acara akhirussanah tersebut juga moment pertama kalinya dikibarkannya bendera LP Ma'arif NU di Kab Karanganyar, Jawa Tengah.

"MI Ma'arif NU Pojok ini adalah MI Ma'arif NU satu-satunya di Kabupaten Karanganyar yang secara langsung bernaungan di bawah LP Ma’arif NU Karanganyar,"  ungkap Kepala MI M'arif NU, Ririn Setyowati kepada NU Online, Sabtu (29/6).

Dijelaskan, pada kesempatan akhirussanah MI tahun ini adalah pertama kalinya bendera LP Ma'arif NU dikibarkan di Kabupaten Karanganyar karena sebelumnya pihaknya belum punya bendera. 

Dengan dikibarkannya bendera LP Ma’arif NU di acara akhirussanah ini, secara langsung mempertegas komitmen dirinya beserta seluruh jajarannya untuk terus bersama memegang erat akidah ahlussunnah wal jamaah (Aswaja) An-Nahdliyah dan terus mengembangkannya melalui bidang pendidikan khususnya di Kabupaten Karanganyar.

Pantauan dari NU Online, Nampak bendera LP Ma’arif NU di kirab oleh penari dan pasukan pembawa bendera bersama dengan bendera merah putih, bendera NU, bendera Kemenag, dan bendera pramuka. 

Ditemui terpisah, Ketua panitia sekaligus guru di madrasah Siti Muflichah, menegaskan bahwa tidak di pungkiri di Kabupaten Karanganyar hanya ada satu madrasah saja yang secara jelas dan tegas berlabel Ma'arif NU.

"Kami berharap ke depan MI Ma'arif NU Pojok akan menjadi tonggak Lahirnya sekolah di bawah naungan Ma'arif NU di kecamatan yang lain dan semakin jaya serta menjadi madrasah yang Favorit di Kabupaten Karanganyar," ungkapnya.

Dirinya mengajak seluruh jajaran pengurus LP Ma'arif untuk bersama-sama membesarkan lembaga ini. "Mari kita bersama membesarkan lembaga MI ini, karena tanpa peran serta seluruh pengurus NU, Banom dan lembaga, apalah jadinya Ma'arif NU,” tukasnya. 

Berbagai aktivitas MI Ma'arif NU Pojok, Mojogedang yang selalu rutin dilakukan di luar kegiatan belajar mengajar yakni upacara peringatan hari santri, ziarah, dan lain-lain.

Ririn menekankan, santri itu tidak hanya sebutan bagi yang pernah mondok saja, namun santri adalah akhlak, yang menyayangi sesama hamba Allah, yang mencintai ilmu dan tidak pernah berhenti belajar (minal mahdi ilãl lahdi), yang menganggap agama sebagai anugerah dan sebagai wasilah mendapat ridha Allah semata. 

"Dan inilah yang sedang kami ajarkan kepada anak didik, agar mereka memiliki perilaku akhlak seperti santri meski mereka cuma belajar di madrasah ibtidaiyah," pungkasnya. (Ahmad Rosyidi/Muiz)


Terkait