Kudus, NU Online
Ketua I PW Fatayat NU Jawa Tengah Tazkiyyatul Muthmainnah terpilih menjadi salah satu komisioner Komisi Penyiaran Indonesia daerah (KPID) Provinsi setempat periode 2013-2016. Bersama 6 komisioner lainnya, Ia ditetapkan melalui mekanisme pemungutan suara yang dilakukan DPRD Jateng, Rabu (8/1).
<>
Muthmainnah menyatakan akan berusaha mewujudkan penyiaran yang beradab, adil, dan adiluhung Jawa Tengah. Menurutnya, iklim penyiaran harus menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang tercermin pada kehalusan budi pekerti dan bahasa dalam praktik penyiaran.
“Begitu pula, penyiaran berkeadilan harus tercipta tatanan informasi yang merata dan seimbang secara prosedural dan distributif bagi seluruh masyarakat sebagai pengejawantahan keadilan sosial,” ujar Muthmainnah, Kamis (9/1).
Mantan Ketua PW IPPNU Jateng ini mengedepankan terciptanya iklim penyiaran berbasis kearifan lokal (indigenous knowledge) dan nalar “Bhinneka Tunggal Ika” di Jawa Tengah dalam rangka penguatan jati diri Bangsa.
Pada era digital sekarang ini, lanjut Muthmainnah, KPID/KPI harus mempunyai posisi yang kuat sebagai lembaga negara yang bersifat independen. Misalnya, sebut Muthmainnah, dengan melakukan revisi UU penyiaran. Selain itu, membebaskan anak dan remaja dari siaran yang bermuatan horror, kekerasan, dan pornografi.
“Kami juga akan menghapus praktik penyiaran yang bersemangat diskriminatif, eksploitatif, dan memuat kekerasan terhadap perempuan di Jawa Tengah,” imbuh Muthmainnah.
Selain Muthmainnah, komisioner KPID terpilih lainnya adalah Asep Cuwantoro, Mulyo Hadi Purnomo, Setiawan Hendra Kelana, Achmad Junaidi, Budi Setyo Purnomo, dan Pudjo Rahayu. Mereka kini menunggu pelantikan oleh Gubernur Jateng. (Qomarul Adib/Alhafiz K)