Probolinggo, NU Online
Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kota Kraksaan melaksanakan pembaretan Banser Academy IV di obyek wisata Pantai Bentar Desa Curahsawo Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo, Ahad (1/10) dini hari.
Pembaretan ini diikuti oleh 56 anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) baru yang telah lulus Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar). Sebelumnya, para anggota Banser ini mengikuti serangkaian kegiatan dengan digembleng oleh beberapa instruktur di Gunung Pandek Desa Tamansari Kecamatan Dringu.
Selain mendapatkan materi seputar ketrampilan yang harus dimiliki oleh anggota Banser, mereka juga nonton bareng (nobar) film penumpasan pengkhiatan G30S/PKI melalui layar lebar.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Probolinggo Agus Mukson didampingi sejumlah Penasehat PC GP Ansor Kota Kraksaan Nuriz Zamzami, Ketua PC GP Ansor Kota Kraksaan Taufiq dan Komandan Satkorcab Banser Kota Kraksaan Mahmud.
Malam harinya mereka melaksanakan caraka malam dengan berjalan kaki berjarak 6 kilometer dari Gunung Pandek ke wisata Pantai Bentar. Caraka itu sendiri dilepas langsung oleh Ketua PC GP Ansor Kota Kraksaan Taufiq serta Komandan Satkorcab Banser Kota Kraksaan Mahmud.
Ketua PC GP Ansor Kota Kraksaan Taufiq menyebutkan bahwa Banser merupakan manusia pilihan dan luar biasa. Tanpa melihat usia, mereka siap di garda terdepan tanpa pamrih menjaga hal yang tidak ternilai. Yakni para kiai serta menjaga kerukunan bangsa dan negara tempat tinggal.
“Banser ini merupakan manusia pilihan, tidak sembarang orang bisa menjadi Banser. Harus siap berkorban segalanya, ikuti komando dan mendengar titah para Kiai NU,” katanya.
Menurut Taufiq, Banser sebagai kader inti Gerakan Pemuda Ansor harus senantiasa satu komando terhadap perintah GP Ansor. “Banser sudah bersepakat untuk menjaga keamanan dan kedamaian serta menjaga Islam ala Ahlussunah wal Jama’ah. Sikap tersebut harus dipegang teguh semua anggota Banser,” tegasnya.
Sementara Komandan Satkorcab Banser Kota Kraksaan Mahmud mengatakan bahwa pembaretan ini merupakan tindaklanjut dari Diklatsar sebelumnya. Sekaligus mempersiapkan pasukan inti serta pasukan-pasukan militan yang siap menjawab tantangan dan situasi hari ini.
“Pembaretan ini bukan akhir, tetapi awal. Kita tidak boleh lengah sedikitpun. Intinya, Banser itu harus siap lahir batin berjuang demi agama dan bangsa,” ungkapnya. (Syamsul Akbar/Fathoni)