Daerah

Ansor Majalengka Waspadai Lembaga Pendidikan yang Tebar Kebencian

Senin, 1 Oktober 2018 | 16:00 WIB

Majalengka, NU Online
Saat ini di Majalengka Jawa Barat mulai marak lembaga pendidikan yang menebar kebencian kepada Nahdlatul Ulama. Hal tersebut dikatakan Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Majalengka, Ahmad Cece Ashfiyadi pada penutupan Diklatsar di Pakubeureum, Kertajati, Ahad (30/9).

"Saat ini Ansor sedang mengawasi sebuah perguruan tinggi di Majalengka yang terindikasi menyebarkan paham-paham wahabisme termasuk nyinyir terhadap keberadaan Ansor dan Banser,” katanya.

Ia pun melanjutkan pada saatnya nanti kalau memang buktinya kuat, maka tidak menutup kemungkinan Ansor akan melaporkan kampus tersebut kepada pihak berwenang agar memberikan tindakan. “Atau bila perlu mencabut izin operasionalnya,” tegasnya. 

Menurutnya, baru ada beberapa bukti yang dimiliki, kalau di kampus tersebut ada kajian keilslaman yang mengarah wahabisme bahkan pusat kajian atau masjidnya pun sudah berdiri. “Pada saatnya nanti kita tidak segan-segan akan bertindak tegas agar Majalengka yang kita cintai terhindar dari bahaya wahabisme dan radikalisme,” kata pria yang juga pengasuh Ponpes Al-Bukhori Sumberjaya ini.

Kang Cece, sapaan akrabnya mengajak kepada seluruh peserta Diklatsar untuk berani tegas mengawal para kiai, menjaga kondusifitas dan tentunya menjaga keutuhan NKRI. "Semuanya harus tetap siap satu komando untuk bergerak,” ungkapnya. 

Dirinya berharap Ansor dan Banser jangan segan mengawal para kiai NU dan menjaga keutuhan NKRI khususnya kondusifitas Majalengka dari bahaya wahabisme dan radikalisme. “Apa kalian semua siap bergerak apabila ada komando?” tanyanya dengan penuh semangat. Serentak peserta menjawab "Siap”.

Untuk menangkal perkembangan wahabisme yang ditandai dengan maraknya radikalisme dan intoleransi, menjadi perhatian keluarga besar GP Ansor Majalengka. Langkah antisipasinya yaitu dengan melakukan berbagai kegiatan kaderisasi baik formal maupun informal. 

Salah satunya tampak dengan digelarnya Pendidikan dan Latihan Dasar Barisan Ansor Serbaguna (Diklatsar Banser) pada Jumat sampai Ahad (28-30/9) di aula Desa Pakubeureum Kecamatan Kertajati.

Dalam laporan ketua panitia, Royadi, Diklatsar IV Angkatan X ini diikuti peserta dari berbagai kecamatan dan rata-rata anak muda yang masih semangat berorganisasi. "Alhamdulillah, jumlah peserta yang hadir saat ini sebanyak 200 kader muda NU dari berbagai kecamatan di Majalengka," ungkapnya 

Ia pun menambahkan selama Diklatsar Banser ini para peserta dididik dan dilatih berbagai keilmuan dan disiplin ala militer. "Karena Diklatsar ini merupakan pendidikan dan latihan yang semi militer, maka peserta dibekali kedisiplinan dan ilmu keorganisasian khususnya terkait dengan keNUan", tambahnya. 

Dan pada penutupan Diklatsar Banser tersebut dilakukan juga doa bersama bagi korban gempa dan tsunami di Palu, Donggala dan sekitarnya. Kepada yang ditinggalkan semoga mendapatkan kesabaran, dan yang meninggal didoakan mendapatkan balasan dan husnul khatimah. (Tata Irawan/Ibnu Nawawi)


Terkait