Daerah

Ansor Padang Pariaman Ziarahi Makam Dua Makam Syekh

Senin, 17 Juli 2017 | 15:05 WIB

Padang Pariaman, NU Online
Kader Gerakan Pemuda Ansor Padang Pariaman siap mengawal tradisi ziarah ke makam para ulama yang sudah berjasa dalam mengembangkan dan mensyiarkan agama Islam pada masa lampau. Karena dengan berziarah, kader Ansor dapat mengenang kembali jejak perjuangan ulama tersebut.

Demikian diungkapkan Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Padang Pariaman Zeki Aliwardana, Ahad(16/7/2017) saat pelepasan peserta  Ziarah Kebangsaan Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Padang Pariaman, di halaman Masjid Raya Agung yang bersebelahan dengan makam Syekh Burhanuddin, Ulakan, Padang Pariaman. Ziarah Kebangsaan yang digelar Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Padang Pariaman, diikuti sekitar 100 peserta.

Ziarah Kebangsaan yang dilepas Dandim 0308 Pariaman diwakil Danramil 07 Kapten Kasman, didahului dengan ziarah ke makam Syekh Burhanuddin. Dari makam ulama ini, peserta melanjutkan perjalanan menuju makam Syekh Sulaiman Arrasuli di Canduang, Kabupaten Agam. Kegiatan yang bertemakan, Ziarah Kebangsaan, Jaga Tradisi Merawat NKRI tersebut, merupakan yang pertama diadakan Ansor Padang Pariaman. 

Ansor sengaja berziarah  Syekh Sulaiman Arrusali yang terletak di komplek Pondok Pesantren Persatuan Tarbiyah Islamiyah Canduang. Syekh Sulaiman Arrasuli, ulama yang lahir 10 Desember 1879 dan wafat 1 Agustus 1970. Pendiri Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) tahun 1928 ini, merupakan ulama Ahlussunnah wal-Jama'ah yang disegani pada zamannya. Beliau bersama KH Hasyim Asy’ari menjadi murid dari Syekh Al Minangkabauwi di Mekah. Berarti Syekh Sulaiman Arrusali seperguruan dengan KH Hasyim Asy’ar pendiri Nahdlatul Ulama tahun 1926. 

“Itulah alasan kenapa Ansor berziarah ke makam Syekh Sulaiman Arrasuli ini. Dari ziarah kebangsaan ini,  kita ingin kader Ansor Padang Pariaman untuk terus  melanjutkan perjuangan para ulama dalam mensyiarkan Islam Ahlussunnah  wal-Jamaah. Islam yang toleran, moderat, menjaga tradisi dan menjadi rahmatan lil alamin. Bukan Islam yang terkesan radikal,  garang, saling menghujat, mudah mengkafir-kafirkan umat Islam lainnya dan sering membid’ahkan ziarah kubur (makam) para ulama,” kata Zeki yang juga mantan Sekretaris PC Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Pariaman.  

Sementara itu, Kepala Tsanawiyah MTI Canduang Hasan Basri, menyambut baik kedatangan kader Ansor ke makam pendiri pesantren MTI Candung ini. “Mudah-mudahan kedatangan Ansor sebagai anak muda Nahdlatul Ulama dapat meningkatkan silaturrahmi antara Ansor dengan kalangan Pesanten di Madrasah Tarbiyah Islamiyah Candung ini.  Syekh Sulaiman Arrasuli sudah dijadikan ulama nusantara oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama,” kata Hasan Basri yang didampingi Kepala Tata  Usaha MTI Canduang Muhammad Nazif Dt. Rajo Kayo. 

Kehadiran kader Ansor ini, kata Hasan, diharapkan dapat meningkatkan kerjasama dalam membentengi umat di daerah ini dari serangan paham yang bertentangan dengan Ahlussunnah Waljamaah ala NU dan Perti. “Insya Allah, momen ini memberikan makna yang lebih baik kepada kedua belah pihak,” kata Hasan menambahkan.  

Dandim 0308 Pariaman diwakili Danramil 07 Kapten Kasman saat pelepasan mengatakan, ziarah kebangsaan ini bisa menjadi contoh bagi generasi muda yang mencintai NKRI. Memang mencintai NKRI harus dimulai dari generasi muda sebagai generasi penerus bangsa Indonesia. Tekad Ansor yang selalu menjaga kesatuan dan persatuan NKRI sejalan dengan tugas TNI. “NKRI harga mati bagi TNI, ternyata Ansor juga memiliki tekad yang sama,” kata Kasman. (Armaidi Tanjung/Abdullah Alawi)


Terkait