Sumatera Selatan, NU Online
Didorong keprihatinan perihal keamanan di OKU Timur, Sumatera Selatan, Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dan elemen muda setempat mendesak aparat kemanan untuk menindak tegas perilaku kriminal yang meresahkan warga. Mereka mendatangi Mapolres OKU Timur, Senin (28/10) pagi.
<>
Ketua PC Ansor Oku Timur Ahmad Makmun mengatakan, para kiai lewat NU dengan GP Ansor dan bansernya bersama GM OKUT BARU telah menyiapkan diri untuk menindaklanjuti penyelesaian persoalan keamanan terutama perampasan sepeda motor di jalan. Tindakan ini, katanya, benar-benar menimbulkan keresahan masyarakat OKU Timur.
“Tindak kriminal gerandong (perampasan sepeda motor) di OKU Timur terindikasi demikian kuatnya. Dan ini menjadi semacam mata pencarian yang berkaitan dengan kebutuhan rumah tangga sebagian kecil masyarakat. Ini perlu kajian sosiologis, pendekatan budaya, dan pemberdayaan ekonomi, tentunya,” kata Makmun di halaman Mapolres OKU Timur.
Di sisi lain, tindak kriminal gerandong telah membuat keresahan bagi sebagian besar masyarakat. Bahkan bisa berpotensi jadi konflik atau kerawanan sosial. Untuk yang ini hukumnya harus ditegakkan. Jadi hukum ditegakkan, pemberdayaan masyarakat harus dijalankan, tegas Makmun.
Dalam kesempatan yang sama, GP Ansor dan Mapolres OKU Timur membuat komitmen bersama untuk meningkatkan keamanan daerah setempat.
Kapolres OKU Timur AKBP Henky Widjaya memberikan apresiasi kepada Presidium GM OKUT BARU yang diwakili PC GP Ansor NU OKU Timur, PC Ikatan Pelajar NU OKU Timur dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) OKU Timur.
“Kami memang punya keterbatasan, tapi kami senantiasa berupaya bertindak tegas. Saya setuju dengan rencana upaya pendekatan menyeluruh terkait penyelesaian gerandong itu,” kata Widjaya di ruang kerjanya.
Ia berharap, ada upaya yang manfaatnya lebih terasa lama dan berkesinambungan. Seperti di Jawa Tengah, ada kerjasama kegiatan pengajian yang dilakukan polisi dan organisasi masyarakat dalam meminimalisir tindak kriminal.
Kegiatan seperti itu ternyata efektif untuk menyadarkan masyarakat pelaku kriminal yang desanya rutin berkala dilakukan pengajian itu. Siapa tahu berlaku efektif juga untuk kita di sini, tandas Widjaya. (Dedy Mardiansyah/Alhafiz K)