Blitar, NU Online
Anggota Ansor dan Banser merupakan bagian dari masyarakat pemuda secara keseluruhan yang memiliki hak memperoleh kesempatan untuk mengembangkan potensi diri. Mereka memiliki kesempatan menjadi kekuatan inti NU dalam bela negara dan menjadi kekuatan sosial dalam memperkokoh ketahanan nasional.
<>
Hal ini ditegaskan oleh H Imam Kusnin Ahmad, asisten Perencanaan Pendidikan dan Pelatihan Satkornas Banser dalam kursus Banser khusus di Kantor PAC GP Ansor Udanawu, (27/4).
Acara diikuti sekitar 200 kader Ansor dan Banser se-Kecamatan Udanawu dalam rangka refleksi harlah ke-81 GP Ansor. Mereka datang dari 12 Ranting yang ada di Kecamatan Udanawu.
Menurut Kang Kusnin, disamping itu Ansor dan Banser merupakan penyangga utama organisasi NU yang memiliki tanggung jawab terhadap masa depan dan keberlanjutan organisasi Nahdlatul Ulama serta memiliki tanggung jawab terhadap kelestarian dan keberlanjutan ajaran-ajaran Islam Aswaja.
”Disamping itu kita dituntut untuk bertanggung jawab terhadap kemajuan warga NU. Ya tugas ini memang berat, namun harus dilaksanakan sebagai kader NU dan kader bangsa,” katanya.
Tidak hanya itu, lanjut mantan Dan Satkorwil Banser Jatim itu, Ansor dan Banser juga harus bertanggung jawab atas pengembangan, kelestarian dan pengamalan Islam Aswaja di Nusantara serta bertanggung jawab terhadap masa depan dan keberlanjutan bangsa dan negara.
Dibidang apa itu? Menurutnya, Ansor dan Banser bisa mengambil peran menjadi kekuatan pemuda di bidang bela negara dan ketahanan nasional.
“Karena memang kita punya tanggung jawab terhadap pertahanan dan keamanan nasional. Bertanggung jawab dalam mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan bangsa dan negara adalah memang tugas kita sejak awal negara ini berdiri. Ini seperti yang telah diteladankan para ulama dan kiai kita di NU,” tandas Kang Kusnin.
Dijelaskan Kang Kusnin, Ansor dan Banser merupakan organisasi kepemudaan dengan jumlah anggota yang besar dalam peta wilayah Indonesia sampai ke pelosok-pelosok desa.
“Dengan kekuatan itu kita bisa menjadi poros/sumbu kaderisasi di lingkungan organisasi-organisasi remeja/pelajar, kemahasiswaan dan kepemudaan di lingkungan NU,” terangnya.
Saat ini, lanjut dia, tergantung anggota Ansor dan Banser itu sendiri. Mau enggak berjuang bersama-sama untuk melaksanakan tugas itu dengan profesional.
“Tugas dan kiprah kita ini ditunggu oleh semua elemen masyarakat NU dan bangsa,” (mukafi niam)