Bersama Tokoh Lintas Iman, NU Bogor Gerakkan Deradikalisasi Agama
Ahad, 13 Juli 2014 | 03:08 WIB
Bogor, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bogor tengah melakukan gerakan deradikalisasi agama sebagai bentuk implementasi Islam yang dikenal menebar kasih sayang bagi semua (rahmatan lil alamin).
<>
Sabtu (12/7), PCNU Bogor menggelar seminar “Deradikalisasi Agama Berbasis Tokoh Lintas Agama” di Hotel Grand Orri Citeureup Bogor, Jawa Barat. Ketua PCNU Kabupaten Bogor H Romdon mengatakan, kegiatan ini hanyalah satu dari rangkaian kegiatan yang sudah, sedang, dan akan dilakukan.
“Upaya-upaya ini sudah lama dilakukan, bahkan sudah pada fase aksi bersama dalam bentuk kegiatan-kegiatan sosial misalkan pengobatan massal, donor darah, dan itsbat nikah massal,” tegasnya.
Di tempat yang sama, Kasubdit Kesbangpol Kementrian Dalam Negeri, Mohamad Saudi, mengatakan, ia percaya bahwa NU Bogor punya komitmen kuat terhadap kehidupan beragama, menjaga keseimbangan, keberagaman, dan toleransi terhadap para pemeluk agama lain.
“Maka Kementrian Dalam Negeri sangat support terhadap kegiatan seperti ini,” imbuhnya saat menjadi pembicara kunci dalam seminar tersebut. Menurut Saudi, NU Bogor memiliki rekam jejak yang bagus terhadap upaya kerukunan beragama.
Pembicara lain, Mahbub Ma’afi dari Lembaga Bahtsul Masail NU (LBMNU) menekankan pentingnya peran kiai dalam membendung radikalisasi agama, sebab para kiailah yang dapat melakukan pencerahan dan pengajaran yang benar terhadap ajaran-ajaran agama.
“Keberadaan kiai jangan hanya untuk pemadam kebakaran saja, jika sudah terjadi baru para kiai diminta untuk meredakan,” tegas Mahbub.
Sementara itu Direktur Eksekutif Titian Perdamaian Mohammad Miqdad mengatakan, banyak strategi dalam upaya memecah kebekuan komunikasi lintas iman yang selama ini masih terjadi. Misalnya dengan terus intensnya pertemuan-pertemuan informal antar-tokoh agama.
“Tidak perlu terlalu serius, bicara hal-hal yang ringan, tentang bola, humor, musik dan hobi masing-masing saja. Bisa dibayangkan misalnya kiai atau ustadz, romo, pendeta dan bikhu duduk bersama sambil ngopi, bicara hal-hal tersebut, ini sudah mencerminkan toleransi,” jelasnya.
Ketua panitia seminar, Akhsan Ustadhi, mengatakan, kegiatan ini adalah rangkaian kegiatan yang akan dilakukan untuk lokakarya lintas iman di Bukit Hambalang Bogor yang sebelumnya akan dilakukan pembukaan di Sentul International Convention Center (SICC) pada Bulan Agustus nanti.
Seminar yang diselenggarakan kali ini dihadiri tokoh-tokoh agama se-Bogor, di antaranya Romo Hendro dari Keuskupan Bogor, I Made dari Parishada Hindu, Pdt Aria Hadiwinata dari PGI, dan para tokoh Budha dan Konghucu. (Red: Mahbib Khoiron)