Fatayat NU Dorong Program GAS Nikah Kemenag Diperluas hingga Akar Rumput
NU Online · Ahad, 6 Juli 2025 | 16:00 WIB

Menag Nasaruddin Umar saat melepas Sakinah Fun Walk sekaligus meluncurkan program GAS Nikah peluncuran GAS Nikah yang digelar di Kawasan Car Free Day, Jalan MH Thamrin, Jakarta, pada Ahad (6/7/2025). (Foto: Humas Kemenag)
Anty Husnawati
Kontributor
Jakarta, NU Online
Pimpinan Pusat (PP) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) menyampaikan dukungan terhadap Gerakan Sadar (GAS) Pencatatan Nikah yang digagas Kementerian Agama (Kemenag) RI, sekaligus mendorong agar program ini diperluas hingga ke akar rumput atau lapisan masyarakat paling bawah.
Hal itu disampaikan Sekretaris II PP Fatayat NU, Kiki Qibtiyah saat menghadiri acara peluncuran GAS Nikah yang digelar di Kawasan Car Free Day, Jalan MH Thamrin, Jakarta, pada Ahad (6/7/2025).
Acara yang merupakan bagian dari rangkaian Peaceful Muharam 1447 H ini dirangkai dengan Sakinah Fun Walk dan menghadirkan tokoh publik Habib Husein Ja’far Al-Hadar
“Pencatatan nikah merupakan fondasi esensial dalam tatanan hukum dan sosial sebuah keluarga. Lebih dari sekadar formalitas, akta nikah yang sah menjadi bukti otentik perkawinan dan memberikan perlindungan hukum yang vital, terutama bagi perempuan dan anak-anak,” ungkap Kiki.
Fatayat NU menilai banyak perempuan mengalami kerugian karena pernikahannya tidak tercatat secara resmi. Tanpa akta nikah, perempuan rentan kehilangan hak atas nafkah, warisan, perlindungan hukum saat terjadi kekerasan rumah tangga, serta tidak memiliki posisi yang kuat dalam perceraian.
“Selain itu, pencatatan nikah memastikan status hukum anak yang jelas, melindungi mereka dari berbagai kerumitan administratif dan sosial. Ini juga berperan dalam administrasi negara dan menjadi syarat utama untuk akta kelahiran serta kartu keluarga,” tambahnya.
Menurut Kiki, program GAS Pencatatan Nikah adalah inisiatif yang tepat karena mengangkat isu serius dengan pendekatan yang ramah anak muda. Kegiatan fun walk dan penyampaian pesan oleh figur populer seperti Habib Ja’far dinilai efektif menjangkau generasi milenial dan Gen Z.

Namun ia mengingatkan bahwa kampanye ini tidak boleh berhenti pada seremoni atau acara kota besar saja.
“Perlu kolaborasi lintas sektor, termasuk ormas perempuan seperti Fatayat NU, untuk mengglorifikasi kampanye pencatatan nikah dan kesiapan nikah melalui Bimbingan Perkawinan (Bimwin), BRUS atau BRUN,” tegasnya.
Fatayat NU berharap, kampanye GAS Nikah dapat terus berlanjut dan diperluas melalui sinergi antarlembaga, termasuk sektor pendidikan, kesehatan, dan keagamaan.
"Kita perlu membangun kesadaran kolektif bahwa nikah sah adalah investasi sosial dan spiritual untuk masa depan bangsa,” pungkas Kiki.
Acara GAS Nikah dibuka secara simbolis oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar, dan dihadiri oleh jajaran Ditjen Bimas Islam, Kemenko PMK, serta masyarakat luas. Dalam sambutannya, Menag menegaskan bahwa pencatatan nikah adalah upaya menjaga nilai, budaya, dan hak-hak sipil warga negara.
Terpopuler
1
Inilah Niat Puasa Asyura Lengkap dengan Latin dan Terjemahnya
2
10 Muharram Waktu Terjadinya 7 Peristiwa Penting Para Nabi
3
Khutbah Jumat: Memaknai Muharram dan Fluktuasi Kehidupan
4
Khutbah Jumat: Meraih Ampunan Melalui Amal Kebaikan di Bulan Muharram
5
Doa-Doa Pilihan di Hari Asyura, Dapat Hindarkan dari Matinya Hati
6
Khutbah Jumat: Keistimewaan Berbakti Kepada Kedua Orang Tua
Terkini
Lihat Semua