Bupati Kabupaten Bondowoso H Amin Said Husni mengatakan, lahirnya NU memasuki umur ke -95, harus dimaknai secara cerdas dan dengan penuh kearifan.Bukan sekedar seremonial, bukan sekedar melaksanakan rutinitas, apalagi hanya sekedar melakukan program monoton dari program-program tahun sebelumnya.
"Tapi saya yakin Pengurus Cabang NU melaksanakan ini dengan sebuah kesadaran penuh bahwa peringatan hari lahir NU ke-95 ini dilaksanakan adalah dalam rangka untuk melakukan refleksi, melakukan muhasabah," kata Bupati dalam Tausiyahnya di acara peringatan Harlah NU Ke-95, Haul Pendiri Nahdlatul Ulama di Mushola PCNU Kabupaten Bondowoso Jawa Timur, Sabtu (14/4) siang.
Ia mengangkat materi yang disampaikan Kiai Qodir, penceramah kegiatan tersebut, bahwa banyak hal yang sebetulnya merupakan otokritik terhadap warga NU antara lain masih adanya sebagian orang yang merasa tidak mau menunjukkan ke-Nu-annya dan alumni pesantren yang masih enggan untuk aktif sebagai pengurus NU. Ia berharap warga NU bangga menjadi bagian dari NU dan alumni pesantren tidak hanya menjadi anggota NU biasa.
"Padahal dulu Gus Dur selalu bilang bahwa NU itu adalah pesantren besar dan pesantren itu NU kecil,"Jelas Bupati yang juga Muktasyar PCNU Bondowoso di hadapan jamaah yang hadir.
Sehingga menurutnya hal ini berarti antara NU dan pesantren merupakan satu identitas yang tidak bisa pisahkan satu dengan yang lain.
Oleh karena itu ia berharap bahwa refleksi peringatan harlah NU yang ke-95 kali ini betul-betul mampu melahirkan ghirah (semangat) kebersamaan untuk membesarkan Jammiyah Nahdlatul Ulama. Dengan komitmen seperti ini diharapkan NU akan bangkit bukan saja dalam aspek agama, kemasyarakan, politik, bahkan di semua aspek kehidupan.
Kegiatan yang bertemakan Menuju Satu Abad NU, Memperkokoh Ukhuwah Wathoniah Untuk Indonesia Lebih Sejahtera ini diawali dengan istighotsahh yang diimami oleh salah satu Pengurus Cabang NU Bondowoso.
Hadir pada acara tersebut seluruh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Bondowoso, badan otonom, lembaga dan Pengurus MWCNU, Ranting NU serta Alumni Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU) se-Kabupaten Bondowoso. (Ade Nurwahyudi/Muhammad Faizin)