Daerah
Bupati Pringsewu Sampaikan Tafsir Al-Qur’an Surat An-Nas di Jihad Pagi
Senin, 8 Agustus 2016 | 00:00 WIB
Pringsewu, NU Online
Mustasyar PCNU Pringsewu yang juga Bupati Pringsewu H Sujadi mengajak jamaah Ngaji Ahad (Jihad) Pagi untuk senantiasa memohon perlindungan kepada Allah SWT dalam menjalani kehidupan di alam dunia ini. Hal tersebut, katanya, juga sudah dicontohkan oleh Nabi Muhammad walaupun beliau dijanjikan Allah SWT akan selalu mendapatkan perlindungan.
"Walaupun Nabi adalah manusia agung ia tetap memohon perlindungan kepada Allah SWT. Apalagi kita ini yang lemah iman, lemah hati dan lemah pikiran. Sudah teramat sangat kita harus meminta perlindungan," ajaknya pada kajian yang dilaksanakan di Aula Gedung NU Pringsewu, Ahad (7/8).
Sujadi menegaskan bahwa tujuan Nabi melakukan hal itu adalah sebagai pendidikan atau tarbiyyah kepada umatnya. "Kehidupan selalu mengalami pancaroba. Perubahan selalu terjadi di setiap detik dalam perjalanan kehidupan. Kita harus terus berlindung kepada Allah SWT," katanya.
Menurut Abah Jadi, begitu ia biasa dipanggil, semakin banyak manusia meminta perlindungan kepada Allah SWT maka semakin banyak pagar yang akan dibuat allah untuk melindunginya. "Inilah sebabnya diturunkan Surat an-Nas dan al-Falaq yang dinamai Surat Mu’awwidzatain atau surat meminta pertolongan," jelasnya.
Dalam Surat an-Nas lanjut Abah Jadi, terdapat tatanan ayat yang sangat indah sekali tentang 3 ketauhidan, yaitu tauhid rububiyah, mulukiyah dan ilahiyah. Diawali dengan rabbin nas yaitu dikenalkannya manusia dengan Tuhannya kemudian malikinnas yaitu dikenalkannya manusia dengan kekuasaan Allah, dan ditutup dengan ilahinnas yaitu diperintahkannya manusia menyembah Allah SWT.
Jika sudah diperkenalkan dengan tauhid kemudian manusia tidak mau menyembah Allah SWT maka menurut Abah Jadi, kerugianlah yang akan didapatinya. (Muhammad Faizin/Mahbib)
Mustasyar PCNU Pringsewu yang juga Bupati Pringsewu H Sujadi mengajak jamaah Ngaji Ahad (Jihad) Pagi untuk senantiasa memohon perlindungan kepada Allah SWT dalam menjalani kehidupan di alam dunia ini. Hal tersebut, katanya, juga sudah dicontohkan oleh Nabi Muhammad walaupun beliau dijanjikan Allah SWT akan selalu mendapatkan perlindungan.
"Walaupun Nabi adalah manusia agung ia tetap memohon perlindungan kepada Allah SWT. Apalagi kita ini yang lemah iman, lemah hati dan lemah pikiran. Sudah teramat sangat kita harus meminta perlindungan," ajaknya pada kajian yang dilaksanakan di Aula Gedung NU Pringsewu, Ahad (7/8).
Sujadi menegaskan bahwa tujuan Nabi melakukan hal itu adalah sebagai pendidikan atau tarbiyyah kepada umatnya. "Kehidupan selalu mengalami pancaroba. Perubahan selalu terjadi di setiap detik dalam perjalanan kehidupan. Kita harus terus berlindung kepada Allah SWT," katanya.
Menurut Abah Jadi, begitu ia biasa dipanggil, semakin banyak manusia meminta perlindungan kepada Allah SWT maka semakin banyak pagar yang akan dibuat allah untuk melindunginya. "Inilah sebabnya diturunkan Surat an-Nas dan al-Falaq yang dinamai Surat Mu’awwidzatain atau surat meminta pertolongan," jelasnya.
Dalam Surat an-Nas lanjut Abah Jadi, terdapat tatanan ayat yang sangat indah sekali tentang 3 ketauhidan, yaitu tauhid rububiyah, mulukiyah dan ilahiyah. Diawali dengan rabbin nas yaitu dikenalkannya manusia dengan Tuhannya kemudian malikinnas yaitu dikenalkannya manusia dengan kekuasaan Allah, dan ditutup dengan ilahinnas yaitu diperintahkannya manusia menyembah Allah SWT.
Jika sudah diperkenalkan dengan tauhid kemudian manusia tidak mau menyembah Allah SWT maka menurut Abah Jadi, kerugianlah yang akan didapatinya. (Muhammad Faizin/Mahbib)
