Daerah

Dibentuknya Rijalul Ansor untuk Lestarikan Tradisi NU

Sabtu, 6 April 2019 | 03:00 WIB

Brebes, NU Online
Tradisi keagamaan yang telah mengakar dan tidak melanggar syariat sudah seharusnya dilestarikan. Ujung tombaknya adalah para pengurus Nahdlatul Ulama di tingkatan ranting bersama perangkat kepengurusan yang ada. 

"Yang paling mengerti kondisi di masyarakat, ya struktur di tingkat ranting. Karena sehari-hari bersinggungan langsung dengan masyarakat,” kataTarnuzi Farichin, Jumat (5/4).

Hal tersebut disampaikannya saat sambutan usai dilantik sebagai Ketua Pengurus Ranting Majelis Dzikir dan Shalawat Rijalul Ansor Penjalinbanyu, Larangan, Brebes, Jawa Tengah. Kegiatan dipusatkan di Masjid Jami Al-Hikmah.

Tarnuzi Farichin mengatakan, dibentuknya Rijalul Ansor di tingkat ranting bertujuan untuk menjaga tradisi dan amaliah NU. “Utamanya di sejumlah masjid dan mushala,” kata alumni Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur tersebut.

Ketua Rijalul Ansor Ranting Penjalinbanyu masa khidmat 2019 hingga 2022 ini juga berkomitmen selalu menjaga umat. “Rijalul Ansor akan selalu hadir di tengah masyarakat,” tegasnya.

Pelantikan dihadiri segenap pengurus NU, Gerakan Pemuda Ansor, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), Fatayat NU, dan Muslimat NU Ranting Penjalinbanyu. Tampak juga bergabung sesepuh dan tokoh masyarakat dusun setempat.

Pelantikan ditutup istighatsah. Pengurus dan masyarakat berbaur dalam kekhusuan dzikir dan shalawat sebagai ruh jamiyah dan harakah organisasi. (M Akrom/Ibnu Nawawi)


Terkait