Terima Dubes Afghanistan, PBNU Siap Beri Beasiswa bagi Mahasiswa yang Ingin Studi di Indonesia
NU Online · Senin, 16 Juni 2025 | 18:00 WIB

Pertemuan PBNU dan Dubes Afghanistan di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Senin (16/6/2025). (Foto: NU Online/Suwitno)
Haekal Attar
Penulis
Jakarta, NU Online
Duta Besar (Dubes) Keamiran Islam Afghanistan Sa’dullah Ballochi menemui Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) di Lantai 3 Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Salemba, Jakarta Pusat (Jakpus), pada Senin (16/6/2025).
Usai pertemuan, Ketua PBNU KH Ulil Abshar Abdalla (Gus Ulil) mengatakan bahwa Dubes Sa'dullah meminta kerja sama beasiswa pendidikan. Ide tersebut langsung disambut baik Gus Yahya dan berjanji akan menyediakan program-program beasiswa bagi Afghanistan.
"Gus Yahya sebagai Ketua Umum PBNU berjanji untuk memberikan beasiswa kepada mahasiswa-mahasiswa Afghanistan yang ingin belajar di Indonesia dan beliau sendiri (Dubes Sa'dullah) ingin juga meneruskan kuliah S3-nya di sini karena beliau sudah S2 kepingin melanjutkan pendidikan di sini dalam bidang Sastra Arab," kata Gus Ulil menerjemahkan Dubes Sa'dullah.
"Dan kita mengatakan di sini ada pendidikan sastra. Jadi, jika beliau menginginkan melanjutkan pendidikan S3 dalam bidang Sastra Arab kita akan bantu," tambahnya.
Di samping itu, Gus Ulil mengatakan bahwa kunjungan ini untuk menjalin hubungan antara Keamiran Islam Afganistan terutama dengan NU. Dubes Sa'dullah, katanya, juga sangat berminat untuk menjalin hubungan dengan para ulama-ulama di Indonesia.
Terkait isu ketegangan Iran dan Israel, Gus Ulil menjelaskan tidak ada pembahasan khusus soal itu. Tetapi, sikap Keamiran Islam Afganistan sama dengan pemerintah Indonesia, yaitu mengutuk penyerangan Israel terhadap Iran yang memicu ketegangan tidak hanya di Timur Tengah dan seluruh dunia.
"Beliau mengatakan bahwa sikap pemerintah Indonesia dan pemerintah Afghanistan bahwa serangan Israel dan Iran ini sama, kita semua ini mengutuk serangan ini dan kejahatan-kejahatan negara Israel kita tahu semua dikutuk oleh semua negara di seluruh dunia jadi sikap kita kedua negara sama," katanya.
"Ini memang ziarah (kunjungan) yang sifatnya lebih bersifat keilmuan. Jadi, tidak membahas mengenai soal politik," jelasnya.
Saat ini, ketegangan di Timur Tengah masih terus berlangsung akibat Israel dan Iran saling menyerang sejak Jumat (13/6/2025) pagi.
Merespons hal itu, Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menyerukan kepada seluruh elemen, termasuk negara, aktor politik internasional, PBB, untuk menghentikan ketegangan tersebut.
"Seluruh dunia harus berkonsolidasi, bersatu untuk menghentikan semua ini segera, supaya kemanusiaan dan seluruh tatanan peradaban dunia ini selamat," ujarnya, di Gedung PBNU, Jakarta, Jumat (13/6/2025).
Terpopuler
1
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
2
Mendesak! Orientasi Akhlak Jalan Raya di Pesantren
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
LD PBNU Ungkap Fungsi Masjid dalam Membina Umat yang Ramah Lingkungan
5
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
6
Orang-Orang yang Terhormat, Novel Sastrawan NU yang Dianggap Berbahaya Rezim Soeharto
Terkini
Lihat Semua