Daerah

Dirikan "Rumah Sahabat", Alumni IPNU Biayai Pendidikan Anak Yatim

Jumat, 15 Agustus 2014 | 04:02 WIB

Kudus, NU Online
Setelah sukses mengelola usaha arisan sepeda motor, sejumlah alumni Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Gebog, Kudus, Jawa Tengah, mengembangkan program kepedulian sosial untuk anak yatim.
<>
Dengan mendirikan lembaga bernama Rumah Sahabat, mereka memberi santunan dan menanggung biaya pendidikan beberapa anak yatim tersebut.

Berawal pada Juni 2007, alumni IPNU yang terdiri Andoko, Afif Adnan, Ali Murtadlo dan Musta’in ini mendirikan Rumah Sahabat hanya untuk membuka usaha arisan sepeda motor. Kemudian tahun 2010, usahanya berkembang sehingga mereka merintis rumah yatim “sahabat” yang khusus mengelola program santunan bagi anak yatim di wilayah Kecamatan Gebog.

“Dari hasil usaha arisan sepeda motor, kita kelola untuk ngrumati (menghidupi) anak yatim. Sekarang sudah banyak masyarakat berpartisipasi menitipkan dana santunannya untuk kita salurkan,” tutur sekretaris Rumah Sahabat Ali Murtadlo, Kamis (14/8).

Kepada anak yatim, kata Ali, Rumah Sahabat melaksanakan santunan dua kali dalam setahun pada bulan Muharram dan Ramadhan. Sedangkan pembiayaan pendidikan diberikan setiap semester sekali.

“Pada bulan puasa kemarin menyantuni 148 anak yatim dan  23 anak usia MI yang ditanggung biaya pendidikannya. Sementara anak yang disantuni baru dari kalangan madrasah Ibtidaiyah NU kecuali anak Karangmalang dari SD juga," terang Pengurus GP Ansor Gebog ini. .

Selain itu, Rumah Sahabat yang beralamat di Desa Karangmalang RT 01/03 Kecamatan Gebog tersebut juga memberikan bimbingan belajar, latihan rebana, dan kegiatan mengaji bersama. Kegiatan ini diikuti 58 anak-anak dan warga sekitar yang diasuh 18 pengajar.

“Bimbingan belajar anak anak diadakan setiap malam dan mengaji bersama sebulan sekali dengan masyarakat umum sebagai jamaahnya.” imbuh Ali Murtadlo.

Terkait program ke depan, tambah Ali, akan memperluas kriteria anak yang disantuni maupun ditanggung biaya pendidikannya dan merencanakan membuka kursus mata pelajaran khusus bagi anak SD/MI dan MTs/SMP.

“Doakan saja, ke depan santunan tidak hanya anak yatim saja tapi juga anak tidak mampu. Semoga bermanfaat dan membawa berkah bagi semuanya,” pungkasnya. (Qomarul Adib/Mahbib)


Terkait