Daerah

Dzikir Tarekat Syadziliyah Akan Digelar Rutin di Masjid PBNU

Ahad, 22 Mei 2016 | 02:00 WIB

Jakarta, NU Online
Ratusan jamaah majelis Ashabul Kahfi Jabodetabek melantunkan dzikir thariqah Syadziliyah di Masjid An-Nahdlah di gedung PBNU Lantai 1, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, pada malam Nisfu Sya’ban, Sabtu (21/5). Dzikir thariqah dipimpin oleh Kiai Rahmat, badal thariqah Syadziliyah di Bekasi.

Acara dibuka dengan penampilan seni hadrah Ashabul Kahfi. Kemudian dilanjutkan dengan kajian ke-Syadziliyah-an yang diisi oleh Kiai Lukman Nursalim, pengasuh Pesantren Yatim Piatu di Depok, Jawa Barat.

Ketua umum PBNU KH Said Aqil Siradj sangat mendukung dzikir thariqah Syadziliyah di masjid PBNU. Ia mengatakan, Syekh Imam Hasan Asy-Syadzili sebagai pendiri thariqah Syadziliyah merupakan sosok sufi istimewa, yang membuka pemahaman tersendiri tentang keduniaan.

"Syekh Imam Hasan Asy-Syadzili merupakan sufi yang menerangkan bagaimana memahami keduniaan yang tidak umum di kalangan sufi," katanya jauh-jauh hari sebelum acara dilaksanakan.

Menurut Hasyim Habibi, ketua umum Santri Kebumen se-Jabodetabek, dzikir thariqah Syadziliyah yang diselenggarakan oleh Ashabul Kahfi di masjid PBNU merupakan kegiatan perdana selapanan (rutin bulanan) dari majlis Ashabul Kahfi. Harapannya, nilai-nilai ke-Syadziliyah-an bisa turut mengisi spirit Nahdlatul Ulama.

"Majelis Ashabul Kahfi yang dipimpin badal thariqah Syadziliyah Alkahfi Kebumen di Jabodetabek, Kiai Lukman Nursalim, selama ini menggelar rutin di masjid-masjid se-Jabodetabek. Malam Nisfu Syaban ini, menjadi malam pertama yang rencananya rutin selapanan di masjid PBNU," kata Hasyim Habibi.

Dikatakan juga, acara dzikir thariqah Syadziliyah diikuti oleh sejumlah jamaah dari berbagai kalangan. Dijelaskan, jamaah sebagian dari yang sudah berbaiat (anggota resmi tarekat Syadziliyah) dan sebagian lagi jamaah dari kalangan muhibbin alias simpatisan.

"Peserta sengaja dibatasi melihat keterbatasan tempat. Kita berterima kasih dengan pengurus takmir masjid PBNU yang bersama ikhlas untuk acara ini. Kita juga berterima kasih kepada KH Said Aqil Siradj atas motivasinya," katanya.

Pada kesempatan tersebut, ketua umum Kiai Muda Indonesia Gus Wahyu NH Aly yang juga turut hadir dalam acara tersebut mengatakan, thariqah Syadziliyah bisa menjadi salah satu sarana dalam mengatasi fenomena terorisme, ekstrimisme, kebodohan dan kemiskinan.

"Apabila masyarakat menerapkan nilai-nilai ke-Syadziliyah-an, saya percaya problem kebangsaan seperti terorisme, ekstrimisme, kebodohan, kemiskinan bisa terselesaikan," tegasnya.

Hadir dalam dzikir thariqah Syadziliyah, malam Nisfu Syaban di masjid PBNU, di antaranya, Ustadz Nurcholis (dai dari Bekasi), Ustadz Kamaludin Fikri (dai dari Karawang), Ustadz Miftahudin (pengasuh majelis Darusalam di Tangerang), serta pengurus takmir masjid PBNU. (Red: Mahbib)



Terkait