Daerah

Fatayat NU NTB Angkat Isu Perempuan dalam Konferwil Akhir Pekan

Selasa, 8 September 2015 | 13:30 WIB

Mataram, NU Online
Ketua Fatayat NU Nusa Tenggara Barat Dra Hj Warti’ah menyebutkan tingginya angka kekerasan dalam rumah tangga di NTB. Bahkan kejahatan sesksual terhadap anak di NTB menempati posisi keempat untuk level nasional.
<>
“Semua ini sangat memperihatinkan,” kata Warti’ah saat ditemui NU Online di jalan Swasembada nomor 122 Kekalik kecamatan Sekarbela kota  Mataram, Senin (7/9) malam.

Isu ini, kata Warti’ah, akan dibahas dalam Konferwil Fatayat NU NTB yang rencananya diadakan di hotel Grand Legi Mataram pada 12-13 September 2015.

Masalah kesulitan mengurus visa bagi tenaga kerja Indonsia juga masuk dalam pembahasan di Konferwil Fatayat NU NTB. “Ini menyangkut kebijakan pemerintah Malaysia yang masih belum jelas. Surat edarannya tidak sesuai dengan yang ada di sini (NTB). Satu sisi segala proses penambahan (kenaikan biaya visa) itu diselesaikan oleh majikannya, ternyata malah menjadi beban TKI.”

Isu reproduksi yang saat ini masih bergulir di tengah masyarakat juga tidak luput dari perhatian Fatayat NU NTB. Tingginya angka kematian anak, angka kematian ibu karena ketidaktahuan hak-haknya tentang kesehatan reproduksi sehingga tidak sesuai apa yang diharapkan.

“Belum lagi meningkatnya angka pernikahan dini juga memprihatinkan karena bagi Fatayat NU NTB hal ini bisa memengaruhi pendidikan yang rendah terhadap generasi sehingga tidak mencapai maksimal pendidikannya,” tandas Warti’ah. (Hadi/Alhafiz K)


Terkait