Daerah
GP Ansor Jabar: Kerahkan Potensi Menulis untuk Perkuat Aswaja
Sabtu, 10 September 2016 | 22:48 WIB
Deni Ahmad Haidar (tengah) bersama pengurus di Aula PWNU Jawa Barat
Bandung, NU Online
Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda Ansor Jawa Barat Deni Ahmad Haidar menegaskan, salah satu penunjang kreativitas kader-kader GP Ansor bisa dilakukan dengan menulis.
“Menulis itu penting. Karena, dengan tulisan bisa menunjukkan bahwa seseorang itu memiliki kreativitas yang memiliki nilai,” ujar Deni saat memberikan clossing statement pada penutupan Training Jurnalistik PW GP Ansor yang diselenggarakan di Aula Dakwah PWNU Jawa Barat, Jl.
Galunggung Kota Bandung, Sabtu (10/9).
Dikatakan, saat ini kader-kader GP Ansor di Jawa Barat harus sudah bisa membuat karya-karya tulisan yang bisa bermanfaat untuk umat. “Terlebih, dengan training jurnalistik ini seyogyanya akan membawa pandangan bahwa kader-kader GP Ansor dituntut untuk terus berkiprah dalam memberikan transformasi kepada masyarakat dengan tulisan-tulisan yang berkualitas,” paparnya.
Selain itu, lanjut Deni, kader-kader GP Ansor juga dituntut untuk membuat kemasan yang bagus agar apa yang ditorehkan dalam bentuk tulisan ini bisa menimbulkan dampak positif bagi masyarakat serta tidak membuat fitnah dan berita palsu.
“Sehingga kita bisa mengukur mana tulisan yang sifatnya provokatif dan mana tulisan yang bersifat ilmiah. Ini yang kemudian kita akan transformasikan kepada masyarakat luas bahwa dengan tulisan yang positif, kita bisa memberikan manfaat untuk khalayak,” tuturnya.
Dengan pelatihan yang diikuti oleh puluhan peserta perwakilan dari 27 cabang GP Ansor di Jawa Barat tersebut dirinya berharap agar para peserta bisa mengerahkan seluruh potensinya untuk memperkuat Islam Ahlussunnah wal-Jama’ah dengan tulisan.
“Buktikan bahwa pelatihan ini ada hasilnya. Kami persilakan kepada sahabat-sahabat GP Ansor di Jawa Barat untuk berekspressi dalam tulis-menulis yang kami sediakan di www.pwansorjabar.org. Lakukan yang terbaik untuk diri sendiri, masyarakat, agama dan negara dengan menyuguhkan tulisan-tulisan yang berkualitas,” pungkasnya. (Ade Mahmudin/Abdullah Alawi)
Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda Ansor Jawa Barat Deni Ahmad Haidar menegaskan, salah satu penunjang kreativitas kader-kader GP Ansor bisa dilakukan dengan menulis.
“Menulis itu penting. Karena, dengan tulisan bisa menunjukkan bahwa seseorang itu memiliki kreativitas yang memiliki nilai,” ujar Deni saat memberikan clossing statement pada penutupan Training Jurnalistik PW GP Ansor yang diselenggarakan di Aula Dakwah PWNU Jawa Barat, Jl.
Galunggung Kota Bandung, Sabtu (10/9).
Dikatakan, saat ini kader-kader GP Ansor di Jawa Barat harus sudah bisa membuat karya-karya tulisan yang bisa bermanfaat untuk umat. “Terlebih, dengan training jurnalistik ini seyogyanya akan membawa pandangan bahwa kader-kader GP Ansor dituntut untuk terus berkiprah dalam memberikan transformasi kepada masyarakat dengan tulisan-tulisan yang berkualitas,” paparnya.
Selain itu, lanjut Deni, kader-kader GP Ansor juga dituntut untuk membuat kemasan yang bagus agar apa yang ditorehkan dalam bentuk tulisan ini bisa menimbulkan dampak positif bagi masyarakat serta tidak membuat fitnah dan berita palsu.
“Sehingga kita bisa mengukur mana tulisan yang sifatnya provokatif dan mana tulisan yang bersifat ilmiah. Ini yang kemudian kita akan transformasikan kepada masyarakat luas bahwa dengan tulisan yang positif, kita bisa memberikan manfaat untuk khalayak,” tuturnya.
Dengan pelatihan yang diikuti oleh puluhan peserta perwakilan dari 27 cabang GP Ansor di Jawa Barat tersebut dirinya berharap agar para peserta bisa mengerahkan seluruh potensinya untuk memperkuat Islam Ahlussunnah wal-Jama’ah dengan tulisan.
“Buktikan bahwa pelatihan ini ada hasilnya. Kami persilakan kepada sahabat-sahabat GP Ansor di Jawa Barat untuk berekspressi dalam tulis-menulis yang kami sediakan di www.pwansorjabar.org. Lakukan yang terbaik untuk diri sendiri, masyarakat, agama dan negara dengan menyuguhkan tulisan-tulisan yang berkualitas,” pungkasnya. (Ade Mahmudin/Abdullah Alawi)
