Bojonegoro, NU Online
Tantangan era digital ke depannya dimungkinkan akan semakin bersaing, sehingga seluruh kader NU harus mempersiapkan diri termasuk di Kabupaten Bojonegoro.
Untuk itu Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) Kabupaten , Jawa Timur mengadakan pelatihan pemetaan menggunakan Geographic Information System(GIS).
Ketua PC Lakpesdam NU Kabupaten Bojonegoro, Alexander Mubarrok menjelaskan, pelatihan ini berlangsung 30 Nopember sampai 3 Desember 2018 bertempat di PCNU Bojonegoro dengan pemateri praktisi GIS dari Lembaga Shanti Jakarta, yakni Andre bersama timnya tersebut.
"Ada 41 peserta yang ikut pelatihan, di antaranya perwakilan kader setiap MWC NU, perguruan tinggi, LSM, organisasi mahasiswa, dan mitra Lakpesdam NU," jelasnya.
Aktivis asal Kecamatan Kapas itu juga menyebut, sebagai sistem komputer, SIG memiliki empat kemampuan dalam menangani data yang bereferensi geografis, yakni data input, output, manajemen dan manipulation and analysis. Terkait data input, merupakan subsistem ini terkait dengan tugas mengumpulkan, mempersiapkan dan menyimpan data spasial dan atributnya dari berbagai sumber.
Sedangkan data output, yaitu subsistem yang mampu menampilkan atau menghasilkan keluaran keseluruhan atau sebagian data dalam bentuk tabel, grafik, peta ataupun laporan. Begitu juga data management, merupakan mengorganisasikan data, baik data spasial maupun atribut yang terkait ke dalam sistem basis data sehingga mudah untuk dipanggil kembali. Sehingga sering disebut juga sebagai subsistem storage and retrieval (penyimpanan dan pemanggilan data).
"Kalau data manipulation and analysis itu subsistem untuk melakukan manipulasi dan pemodelan data, untuk menghasilkan informasi yang diharapkan yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Geografis (SIG)," tuturnya.
Ditambahkan, tujuan diadakan pelatihan GIS secara gratis menggunakan OpenJUMP ini untuk membangkitkan minat agar menggunakan GIS sebagai alat bantu melakukan analisa situasi. Serta membangkitkan minat peserta untuk mulai menggunakan software-software gratis yang baik, dan mulai meninggalkan software bajakan.
Termasuk mencari kemungkinan-kemungkinan untuk membangun jaringan, contohnya, untuk berbagi ilmu, berbagi data, membangun peta atau lapisan dasar kesehatan masyarakat, dan lain sebagainya.
"Pelatihan ini juga memperkenalkan kepada kader NU cara pengumpulan data dengan menggunakan HP Android, dengan menggunakan software-software gratis. Penggunaan software ini akan membutuhkan koneksi internet yang cukup baik. Data yang dikumpulkan nanti akan dapat digunakan pada software OpenJump," pungkas Mas Alex yang juga mantan Ketua PMII cabang Bojonegoro itu. (M Yazid/Muiz)