Probolinggo, NU Online
Sedikitnya 62 guru madrasah diniyah (madin) di bawah naungan Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Kecamatan Kotaanyar mendapatkan pelatihan metode efektif pengajaran kitab shalaf, Ahad (3/5). Mereka mendapatkan pelatihan dari Forum Komunikasi Madrasah Diniyah Ta’miliyah (FKMDT) Kecamatan Kotaanyar Kabupaten Probolinggo.<>
Pelatihan yang digelar di aula Pesantren Nurur Rahmah Desa Sambirampak Lor Kecamatan Kotaanyar ini dihadiri narasumber KH Ramly Syahir. Pada kesempatan tersebut, para guru madin se-Kecamatan Kotaanyar tersebut diajari metode efektif pengajaran kitab shalaf.
“Sebelum anak didik diajarkan pelajaran, maka terlebih dahulu harus dididik mentalnya. Baru kemudian setelah itu, anak didik diajari pelajaran. Sebab jika mentalnya sudah baik, maka secara otomatis dia akan menerima pelajaran dengan mudah,” ungkap Kiai Ramly.
Menurut Kiai Ramly, kriteria metode efektif pengajaran dalam pengajaran kitab shalaf ada. Yakni, sistem sorongan, sistem bandongan dan sistem menghapal. “Setiap guru dalam mengajarkan kitab shalaf kepada anak didiknya menggunakan sistem yang berbeda tetapi tujuannya sama,” tegasnya.
Sementara itu, Syamsul Arifin panitia pelaksana mengatakan, pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada guru madin tentang metode pengajaran kitab shalaf yang bagus dan mudah diterima oleh anak didik. Pasalnya saat ini keberadaan kitab-kitab shalaf sudah semakin menghilang.
“Melalui pelatihan ini, kami mengharapkan agar para guru madin mengetahui tata cara mengajar kitab shalaf yang mudah dimengerti oleh anak didiknya. Sehingga anak-anak bisa dengan cepat menguasai kitab shalaf,” ujarnya. (Syamsul Akbar/Fathoni)