Daerah

Hari Santri, 10 Ribu Warga Padati Masjid Al-Jabbar Cirebon

Ahad, 22 Oktober 2017 | 18:04 WIB

Cirebon, NU Online
Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2017 diadakan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cirebon di halaman Masjid Al-Jabbar Plumbon Kabupaten Cirebon. dipadati sekitar 10 ribu warga dari berbagai pelosok.

Acara diawali dengan gemerlap pawai obor para santri dan berbagai partisipan seperti drumband, hadrah, angklung, dan lainnya dengan start dari samping jalan layang tol Plumbon menuju lokasi acara. Sesampainya di lokasi warga Nahdliyin disambut oleh rampak hadrah yang berjumlah 99 pemain mengumandangkan lagu Ya Lal Wathan yang berisi kecintaan kepada tanah air sebagai bagian dari keimanan.

Massa pawai pun bergabung dengan ribuan warga lainnya yang sudah ada di lokasi. Mereka pun khidmat mengikuti acara demi acara dalam kegiatan yang bertajuk Sholawat dan Silaturahmi Kebangsaan Hari Santri Nasional 2017.

Selesai rampak hadrah, masyarakat disuguhkan dengan pementasan seni teater para santri Buntet Pesantren yang mengambil cerita tentang latar sejarah terbitnya Resolusi Jihad Hadratussyeikh KH Hasyim Asy’ari, sebagai seruan jihad melawan penjajah pada perang besar 10 November 1945 di Surabaya. Meski berdurasi 30 menit, namun hadirin dapat dengan mudah mencernah penggalan-penggalan cerita yang ditampilkan.

Berikutnya masuk pada acara inti yang dipandu presenter keislaman Radar Cirebon Televisi (RCTV) Rieda Fairouz dan master ceremony (MC) kondang H Solehuddin Husni. Dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Ya Lal Wathan, pembacaan ayat-ayat Al-Quran, tawasul, pembacaan Shalawat Nariyah, istighotsah, dan ditutup tausiyah oleh Rois Syuriah PCNU Kabupaten Cirebon, KH Wawan Arwani Amin.

Tampak hadir dalam kegiatan tersebut, para ulama seperti KH Hasanudin Kriyani, KH Bahrudin Yusuf, KH Affandi Mukhtar, KH Imron Rosyadi, dan lainnya. Dari unsur birokrasi hadir Sekda Provinsi Jawa Barat H Iwa Karniwa, Bupati Cirebon H Sunjaya Purwadisastra, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon Hj Yuningsih, Kepala Kemenag H Imron Rosyadi, serta perwakilan Polres dan Kodim.

Sejumlah politisi yang bakal maju dalam pemilihan bupati (pilbup) juga hadir. Mereka antara lain H Satori, H Tarmadi, H Mohamad Luthfi, dan H Mohamad Yatsawi.

Ketua Panitia HSN 2017, H Solihin Busyaeri mengatakan, Hari Santri diperingati setiap tanggal 22 Oktober. Diadakan sehari sebelumnya, sebab di tanggal itu diperingati di semua pesantren, sekolah, masjid-masjid, dan lainnya.

“Ada banyak kegiatan rangkaian baik diadakan oleh lembaga-lembaga NU, banom, maupun MWCNU. Malam ini puncaknya untuk agenda PCNU Kabupaten Cirebon,” kata pengusaha asal Bode Lor, Plumbon ini.

Ketua PCNU Kabupaten Cirebon KH Aziz Hakim Syaerozi dalam sambutannya menyampaikan terima kasih tidak terhingga atas kekompakan warga NU dalam peringatan HSN 2017, terutama kaum santri. HSN yang diperingati sejak 2015 harus menjadi motivasi bagi para santri untuk terus memberikan yang terbaik bagi agama dan bangsa.

“Kata KH Mustofa Bisri (Gus Mus), santri itu bukan yang mondok saja, tapi siapapun yang berakhlak seperti santri. Artinya Hari Santri adalah milik seluruh umat Islam,” ujar Kang Aziz.

Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Cirebon KH Wawan Arwani Amin dalam tausiyahnya menyampaikan perjalanan sejarah perjuangan kemerdekaan yang dipelopori kaum santri, terutama kemenangan melawan penjajah dalam peperangan 10 November 1945. Pemantiknya adalah terbitnya seruan berjihad melalui Resolusi Jihad KH Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945.

“Karena itu setiap tanggal 22 Oktober kita peringati sebagai Hari Santri Nasional dan telah ditetapkan oleh pemerintah melalui Presiden Joko Widodo. Selamat Hari Santri, teruslah berkiprah untuk masyarakat dan bangsa,” tutur Kang Wawan. (Kalil Sadewo/Alhafiz K)


Terkait