Daerah

Hari Santri Tambah Kokoh Persatuan dan Kesatuan Segenap Elemen Bangsa

Ahad, 23 Oktober 2016 | 21:03 WIB

Pringsewu, NU Online
Peringatan Hari Santri yang telah ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo melalui Kepres Nomor 22 Tahun 2015 merupakan bentuk apresiasi dan pengakuan bahwa peran santri dalam memerdekaan Indonesia tidak bisa dipungkiri. Awalnya berbagai silang pendapat tentang penetapan tanggal 22 Oktober muncul dari beberapa pihak.

Salah satu penolakan itu beralasan bahwa Hari Santri akan memunculkan pengotak-kotakan kelompok sehingga akan memunculkan disintegrasi bangsa. Namun alasan ini sama sekali tidak terbukti dengan berbagai fakta di lapangan bahwa Hari Santri tidak saja diperingati oleh para santri dan golongan tertentu saja.

Peringatan Hari Santri sebaliknya malah menambah persatuan dan kesatuan berbagai elemen masyarakat dengan ikut bersama memperingati momen di saat Hadratus Syekh Hasyim Asyari mengeluarkan Resolusi Jihad yang mendorong Bung Tomo bersama para santri berjuang mengusir penjajah pada 10 November 1945.

Seperti yang terlihat saat peringatan Hari Santri 2016 di Kabupaten Pringsewu, berbagai macam elemen dan golongan ikut serta dalam Kirab Hari Santri yang diselenggarakan oleh KBNU setempat, Sabtu (22/10).

Pada kegiatan yang diikuti lebih kurang 3000 peserta ini lembaga pendidikan baik di bawah naungan LP Maarif NU, sekolah umum baik negeri maupun swasta seperti dari Muhammadiyyah juga ikut serta memeriahkan Kirab Hari Santri 2016 yang dipusatkan di Pendopo Pringsewu tersebut.

Saat melepas rombongan kirab Bupati Pringsewu H Sujadi berharap peringatan Hari Santri pada tahun mendatang akan lebih banyak lagi diikuti elemen bangsa serta dalam kirab tersebut. H Sujadi juga berharap ke depan peringatan Hari Santri lebih variatif lagi dengan berbagai kegiatan untuk menyemarakkan momen tersebut. (Muhammad Faizin/Alhafiz K)

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


Terkait