Daerah

Harlah NU, Pelajar NU Probolinggo Gelar Sarasehan Kebangsaan

Ahad, 9 April 2017 | 11:04 WIB

Probolinggo, NU Online
Dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) Ke-94 Nahdlatul Ulama (NU), Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Probolinggo menggelar sarasehan di Pondok Pesantren Sirojut Tholibin Desa Pohsangit Ngisor Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo, Sabtu (8/4).

Kegiatan yang mengambil tema Polemik Tradisi NU dan Politik Kebangsaan di Era Modern ini diikuti oleh 100 orang pengurus pimpinan cabang, pimpinan anak cabang, dan pimpinan komisariat (PK) IPNU-IPPNU se-Kabupaten Probolinggo.

Sarasehan ini dihadiri oleh Rais Syuriyah PCNU Probolinggo KH Jamaluddin Al-Hariri, Ketua IPNU Kabupaten Probolinggo Babus Salam, Ketua IPPNU Kabupaten Probolinggo Nur Hakimah Ismawati, jajaran pengurus Muslimat NU Kecamatan Sumberasih, Aswaja NU Center (Asnuter) Kabupaten Probolinggo, Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU Kabupaten Probolinggo, Forkopimka Sumberasih.

Nur Hakimah mengatakan, sarasehan ini dimaksudkan bagaimana sebagai pelajar NU dan kader NU bisa mengambil sikap dalam mempertahankan dan melestarikan tradisi NU di era modern ini yang sudah banyak mengalami pergeseran dan banyak ditinggalkan khususnya oleh kalangan muda atau pelajar.

“Sesuai dengan prinsip-prinsip NU melakukan sesuatu atau tradisi baru yang lebih baik tanpa meninggalkan tradisi lama yang baik. Sehingga pelajar NU bisa memahami tradisi yang sudah dilakukan para ulama NU,” katanya.

Menurut Nur Hakimah, pelajar harus cerdas dalam menyikapi politik kebangsaan yang mana di era sekarang ini sudah banyak isu-isu info yang tidak benar dan hoax yang bisa membuat pelajar terprovokasi dan adu domba dengan sesama.

“Maka dari itu, harapannya kader hari ini bisa menjadi agen perubahan yang bisa menitik tularkan kepada yang lain untuk menjaga tradisi NU di era modern agar NU di masa depan tetap utuh,” terangnya.

Hal senada disampaikan oleh Ketua IPNU Kabupaten Probolinggo Babus Salam. Menurutnya, kegiatan ini bertujuan agar para pelajar NU bisa memahami sejarah perjalanan berdirinya NU sekaligus menjaga serta melestarikan tradisi-tradisi NU. “Mudah-mudahan para pelajar NU bisa ambil bagian dalam pelestarian tradisi NU,” harapnya.

Sementara Kiai Jamaluddin mengharapkan pelajar-pelajar NU hari ini bisa meneruskan dan bisa menjaga nilai-nilai ke-Aswaja-an khususnya tradisi ke-NUan.

“Pelajar NU ini merupakan calon penerus perjuangan para ulama NU di masa depan. Oleh karena itu pelajar NU harus memahami tradisi NU dan membentengi diri dengan aqidah Ahlussunnah wal Jamaah,” katanya. (Syamsul Akbar/Alhafiz K)


Terkait