Sidoarjo, NU Online
Setelah dikukuhkan dalam konsep buka bersama dan sosialisasi beberapa waktu lalu, tim Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo Award terus bergerak cepat. Tim yang digawangi H Rifai ini melakukan langkah-langkah strategis.
Pertama adalah koordinasi internal dilanjut dengan lembaga dan Badan Otonom (Banom), Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) dan sejumlah kepengurusan ranting.
"Ini adalah instruksi seperti dikatakan Ketua PCNU H Maskhun agar seluruh Banom dan lembaga ikut menyukseskan, termasuk MWCNU dan ranting," kata H Rifai, Jumat (24/5).
Sementara itu sekretaris tim yang juga Ketua Pengurus Cabang (PC) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Sidoarjo, Sholehuddin menambahkan, tahun ini sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya. Juara umum diraih oleh PCNU dengan perolehan terbanyak dari kategori yang diperebutkan.
"Ini sesuai usulan kita sejak dua tahun lalu, Sidoarjo memperoleh paling banyak kategori, tapi tidak bisa juara umum karena kalah di kategori umumnya, meski pada tahun kemarin jadi juara umum," tuturnya.
Kedua, yang dilakukan adalah penelusuran tingkat PCNU yang diikuti MWCNU dan ranting. Setelah penjaringan, muncul MWCNU Kecamatan Candi, Porong, Waru, Sukodono, dan Krian. Sementara kepengurusan ranting terjaring tiga desa yang meliputi Sumberrejo di Wonoayu, Kedung Boto di Porong dan Wedoro di Waru. Visitasi sudah dilakukan pada dua hari ini hingga dini hari. Meskipun demikian, para Tim MWCNU dan Ranting NU tampak antusias.
Setelah dilakukan visitasi, tim melakukan rapat pleno untuk menetapkan MWCNU dan ranting terbaik. "Kita juga mencoba tampung usulan agar kategori ditambah dari segi administrasi dan inovasi," tandas Sholehuddin.
Menurut rencana pengumuman pemenang tingkat cabang akan dilakukan bersamaan peringatan Nuzulul Qur'an, Ahad (26/5) mendatang. (Moh Kholidun/Ibnu Nawawi)