Daerah

Ini Penyebab Kecewa Ketika Jadi Pengurus NU

Ahad, 23 Juli 2017 | 20:03 WIB

Banyuwangi, NU Online
Sekretaris PCNU Banyuwangi Guntur Al-Badri mengingatkan agar ketika seseorang telah resmi menjadi pengurus NU jangan sampai salah niat. Menurut dia, mengurus NU harus dengan niat ikhlas karena Allah semata.  

“Ikhlaskan seluruh pengabdian kita hanya untuk Allah SWT guna mensyiarkan ajaran Islam Ahlussunnah wal-Jama’ah. Hanya itu, bukan yang lain!" tegasnya pada pelantikan Ranting NU se-Kecamatan Banyuwangi di Gedung Islamic Center, Ahad (23/7) yang dirangkai dengan acara halal bihalal.

Pasalnya ketika salah niatan diawal, lanjutnya, tak lain yang didapatkan hanya kekecewaan dan sakit hati belaka.

"Banyak sekali fakta lapangan, ketika dilantik hanya bermotivasi ingin menjadi, gubernur, bupati, legislatif, kepala dinas, kepala kelurahan, dan lain sebagainya. Ini keliru. Karena ketika tidak tercapai, saya tegaskan pasti akan berbuah kekecewaan dan saling menyalahkan," ulas aktivis yang berproses mulai di IPNU.

Guntur juga mengajak ketika menjadi pengurus NU, harus mensyiarkan dakwah Islam yang berideologi Ahlussunnah wal-Jama’ah.

"Ideologi tersebut dapat disyiarkan melalui lailatul ijtima'. Sebuah perkumpulan yang dihelat dalam waktu satu bulan sekali. Seperti misalkan di Pengurus Cabang sendiri sudah banyak yang telah dilakukan untuk hal ini, mulai dari Pendidikan Kader Penggerak (PKP) NU sampai pelatihan-pelatihan," papar Guntur.

Dengan demikia, lanjutnya, ajaran dan implementasi Islam Ahlussunnah wal-Jama’ah ini dapat tersyiarkan dengan massif di tengah-tengah tantangan yang kerap kali datang.

Sementara Rais Syuriah MWCNU Kecamatan Banyuwangi KH Ahmad Shiddiq berharap pengurus yang resmi dilantik ini diberikan kemudahan.

"Harapan saya ketika usai dilantik harus berjuang dengan maksimal. Bukan malah usai dilantik leha-leha tanpa perjuangan," kata pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwari Kertosari, Kecamatan Banyuwangi.

Di sela-sela acara, LAZISNU kecamatan tersebut memberikan santunan kepada lima anak yatim piatu dan lima orang lansia. 

"Hasil santunan ini merupakan bagian dari hasil kinerja pengurus LAZISNU dalam melaksanakan koin bakti NU setiap periode," ungkap Haikal Kafili. (M. Sholeh Kurniawan/Abdullah Alawi)



Terkait