Pasuruan, NU Online
Rais Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, KH Muzakki Birrul Alim menceritakan salah satu perjuangan Rasulullah untuk memastikan para umatnya selamat dari api neraka.
“Seperti ketika turun ayat, satu kebaikan dibalas satu kebaikan, demikian pula satu keburukan dibalas sama,” katanya mengawali ceramah, Ahad (2/12).
Termasuk dalam surat al-Zalzalah ayat 7 dan 8. “Karenanya Rasulullah memohon kepada Allah untuk ditambah. Kemudian satu kebaikan dibalas sepuluh,” urainya di hadapan jamaah di Graha NU, Warungdowo, Gondongwetan Pasuruan.
Dan Rasulullah masih memohon lagi. “Selanjutnya dilipatgandakan kembali oleh Allah yang diibaratkan bahwa satu kebaikan dibalas hingga tujuh pohon yang berbuah ribuan,” ungkapnya.
Nyatanya Rasulullah tetap mengatakan kurang. “Akhirnya dilipatkan tanpa hitungan. Ini sudah mentok," ungkap Kiai Muzakki, sapaan akrabnya pada peringatan maulid yang diselenggarakan PCNU Kabupaten Pasuruan tersebut.
Lebih lanjut, Kiai Muzakki juga menjelaskan kita semua berusaha mencintai Rasulullah melebihi diri sendiri.
Menurutnya, menuju mahabbah (cinta) yang sempurna atau kamilah kepada Rasulullah ada dua cara. Yakni ilmiah dan amaliyah.
“Cara ilmiah adalah dengan menambah pengetahuan sifat, keistimewaan, dan mukjizat Rasulullah,” jelasnya.
Akan tetapi, pendekatan ilmiah tidaklah cukup, maka harus disertai amaliah Rasulullah. “Seperti baca shalawat, berjamaah, shalat sunnah qabliyah dan ba'diyah. Ini harus kita istikamahkan," jelasnya.
Lebih-lebih shalawat. “Karena membaca shalawat sekali saja, pahalanya seratus kjali lipat. Dan kalau membaca hingga seratus kali, pahalanya bisa sampai seribu kali,” pungkas Pengasuh Pondok Pesantren Hidayatulloh Tampung Kalirejo Gondangwetan, Pasuruan tersebut. (Makhfud/Ibnu Nawawi)