Bekasi, NU Online
Di dinding kamar ukuran 2x3 meter itu, tampak perkakas sound system bergelantungan. Selain di dinding, beberapa lainnya tergeletak di lantai. Pemandangan itulah yang tampak saat NU Online diajak memasuki salah satu kamar di rumah kontrakan almarhum Muhammad Al-Zahra-(MA)—pria yang meninggal dunia karena penyiksaan yang dilakukan massa setelah diduga mencuri amplifier—di Kampung Jati, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Sabtu (5/8) lalu.
“Abang membeli ampli dan sound system yang rusak, diperbaiki, lalu dijual,” Siti Zubaidah, istri almarhum MA menerangkan.
Mata NU Online lalu tertuju pada beberapa lembar kertas putih yang tertempel di sudut kamar. Di lembaran kertas itu tampak garis kotak-kotak seperti desain rumah.
“Itu gambar yang dibikin Abang. Saya mah nggak ngerti apaan namanya,” kata Zubaidah.
Satu kotak dibuat dua ruangan. Di tengah-tengah kedua ruangan ada gambar lingkaran. Setelah mengamati lebih jeli, barulah diketahui, gambar itu adalah desain sound system.
“Abang bikin gambar-gambar itu kalau mau bikin kotak salon (pengeras suara). Beberapa hari lalu abang bilang mau bikin itu (kotak kotak pengeras suara),” Zubaidah melanjutkan.
Bukan cuma peralatan dan desain sound system yang terdapat di ruangan itu. NU Online juga mendapati sebuah peralatan lainnya tergeletak di sudut lantai.
“Ini alat membuat kue. Abang bisa membuat kue. Dulu pernah jualan kue,” papar Zubaidah. (Kendi Setiawan/Abdullah Alawi)