Daerah

Innalillah, Aktivis NU Gebog Kiai Marlan Berpulang

Senin, 8 Agustus 2016 | 14:30 WIB

Kudus, NU Online
Innalillahi wainna ilaihi rajiun, suasana duka menyelimuti warga NU Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Ketua Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) yang juga modin Desa Klumpit, Gebog, Kiai Sumarlan (54) meninggal dunia, Senin (8/8), pukul 08.00 WIB di Rumah Sakit Islam Kudus.

Kabar wafatnya ayahanda kontributor NU Online di Kudus Istahiyah ini mengagetkan kerabat, tetangga, dan teman seperjuangannya. Pasalnya, Pak Modin Marlan, demikin almarhum sering disapa, Ahad malam masih berkunjung dan berkumpul bersama warga lain di rumah tetangga yang hendak berangkat haji.
 
"Saya sempat kaget karena semalam masih jagong sama orang banyak. Beliau sakit mendadak Senin dini hari, sempat dibawa ke rumah sakit Islam. Tetapi Allah berkehendak lain memanggil Pak Marlan ke haribaan-Nya pagi tadi," ujar seorang tetangga, Ulil Abshar, kepada NU Online.

Dalam upacara pemberangkatan jenazah Senin pukul 16.00 WIB, Wakil Rais Syuriyah MWCNU Kecamatan Gebog KH Ibrohim Kholili menyampaikan testimoni almarhum yang mengemban amanah sebagai modin selama 13 tahun. Menurutnya, Pak Marlan merupakan seorang pejuang pendidikan Islam yang tekun beribadah dan mengajarkan ilmu agama.

"Pak Marlan adalah guru Madrasah Diniyah Sabilul Khairatil Islamiyah (Ngaringan) yang penuh keikhlasan. Ia merawat ilmu tanpa mengharapkan gaji," kata KH Ibrohim.
 
Ketika menggerakkan Nahdlatu Ulama, imbuh Kiai Ibrohim, Pak Marlan semangatnya menggebu-gebu. Ia mempunyai cita-cita yang tinggi untuk meningkatkan kualitas warga NU setempat.
 
"Pernah suatu ketika MWC NU butuh bantuan konsumsi kegiatan manasik haji, beliau repot meminta bantuan pada yang lain dan  mengantar sendiri ke lokasi kegiatan. Pak Marlan memberi keteladanan bagi kita semua terutama penggerak NU," ujarnya.
 
Kepala Desa Klumpit Subadi merasa kehilangan atas meninggalnya Pak Marlan. Dikatakan, almarhum merupakan seorang modin yang selalu patuh menjalankan tugas dan tanggung jawab. Marlan juga dikenal cekatan dalam melayani masyarakat,
 
"Atas nama pemerintah desa, saya memohon maaf bila Pak Marlan ada kesalahan sebagai pelayan masyarakat," ujarnya di hadapan para pelayat.

Jenazah almarhum diberangkatkan ke pemakaman umum dukuh Kalilopo Desa Klumpit diiringi ratusan  penakziah. Sebelum dimakamkan, jenazah dishalatkan di masjid setempat dengan imam Rais Syuriyah MWCNU Gebog KH. Abdul Manan Alhafidz.

Di antara penakziah terdapat Camat Gebog Saiful Huda, Koramil Gebog, pengurus NU dan teman seperjuangan di lembaga pendidikan serta tetangga teman karib. Almarhum meninggalkan seorang istri bernama Mubaiah dan 3 orang anak termasuk kontributor NU Online di Kudus, Istahiyah. Selamat jalan Pak Modin Marlan, semoga Allah memberikan tempat di surga. Amin. (Qomarul Adib/Mahbib)


Terkait