Daerah

Insentif Ustadz-Ustadzah Bojonegoro Segera Cair

Selasa, 16 September 2014 | 00:03 WIB

Bojonegoro, NU Online
Insentif bagi para ustadz-ustadzah di Kabupaten Bojonegoro akan segera cair. Setelah tertunda lantaran adanya pemilihan presiden (pilpres) yang berlangsung kemarin.
<>
Ketua Majelis Pembina (Mabin) TPQ Bojonegoro, Shodiqin mengaku, Insentif yang cair setiap tahun, untuk tahun 2014 ini ada, tetapi masih proses. Serta proses verifikasi juga telah usai dilakukan, agar data tidak fiktif maupun ganda.

Sekarang ini tinggal proses di Disnakertransos, hukum dan keuangan. "Insentif ustadz-ustadzah yang biasanya cair sebelum hari raya, karena pilpres maka mundur," ujarnya.

Pengasuh panti asuhan Darul Ma'arif, yang berada di sekitar PCNU Bojonegoro itu juga menjelaskan, penerima intensif bagi Mabin TPQQ An-Nahdliyah ada 1.419 ustadz-ustadzah, LPPTKA-BKPRMI 701 ustadz-ustadzah, Madin sekitar 900 ustadz-ustadzah.

"Setiap orangnya menerima Rp 700 ribu per tahun, insyaallah akhir bulan September cair. Insentif ini sejak tahun 2005, nominal modelnya tetap Rp 500 ribu per tahun dan mulai tahun 2007 sampai tahun ini, per tahunnya Rp 700 ribu per tahunnya," sambungnya.

Untuk proses pencairannya, Mabin dibagi di setiap kecamatan, LPPTKA-BKPRI biasanya di masjid Babusshofa dan Madin biasaya di Kemenetrian agama (Kemenag) Kabupaten Bojonegoro. Insentif tersebut diberikan satu lembaga, satu orang yang menerimanya.

Meskpun misalnya satu lembaga santrinya sekitar 300 santri, gurunya ada 20 orang, tetapi yang dapat hanya satu intensif. "Insentif ini sebagai apresiasi atau perhatian pemerintah pada guru ngaji yang dengan tulus ikhlas ikut mencerdaskan bangsa, kalau di bilang layak ya jauh dari kelayakan," jelasnya.

Ia berharap, untuk pengajuan 2015, setiap guru harus dapat insentif minimal Rp 50 ribu setiap bulan. Hal itu kesepakatan dan pengajuan dengan kepala Kemenag Bojonegoro, Munir. 

"Insyaallah September akhir diajukan ke Pemkab atau bupati dengan rekom Kemenag," pungkasnya. [m yazid/mukafi niam)


Terkait