Semarang, NU Online
Calon pengurus Pimpinan Wilayah (PW) Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama Jawa Tengah melakukan konsolidasi di gedung NU setempat, Jalan DR Cipto 180 Semarang, Sabtu (20/10). Hal itu dilaksanakan dalam rangka mempersiakan pelantikan pengurus baru.
R Andi Irawan selaku Ketua PW LP Ma’arif NU Jateng terpilih menegaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan papat perdana orientasi dan persamaan persepsi penataan lembaga masa khidmat 2018-2023.
Dalam kesempatan itu, hadir juga sejumlah pengurus dari berbagai kota dan kabupaten di Jateng. Ada Gus Hudallah selaku Sekretaris PWNU Jateng, Mahsun, yang juga Wakil Ketua PWNU Jateng, juga Agus Sofyan Hadi selaku Ketua PW LP Ma’arif NU Jateng masa khidmat sebelumnya.
Pada pengarahannya, Agus Sofyan Hadi menegaskan kesuksesan mengurus Ma'arif bergantung kekompakan pengurus. "Mengelola Ma'arif NU itu bisa mudah, bisa susah,” katanya. Sebenarnya mudah karena sudah ada sekolah, pengurus dan yayasannya, lanjutnya.
Sedangkan susahhnya, kata dia, kurangnya sinergi antara Ma'arif di wilayah dan kabupaten atau kota. "Karena selama ini sifatnya memang koordinatif. Tapi pengurus ke depan harus bisa merangkul dan rajin silaturahim ke daerah. Jika ketuanya di Pati, kok ada masalah di Cilacap, langsung dikunjungi agar tuntas," bebernya.
Program pengurus baru nanti harus menarik agar kebutuhan di semua daerah terpenuhi. "Intinya adalah pemetaan dan penataan. Zaman saya dulu, di Jateng baru ada 32 Ma'arif dari 36 daerah. Tapi karena kerja bersama, daerah seperti Surakarta, Wonogiri, Sukoharjo, Karanganyar, Magelang dan lainnya sekarang sudah terpenuhi," paparnya.
Saat perumusan platform, telah memetakan masalah dan solusi untuk digarap dalam satu periode ke depan. Di antaranya penguatan LPM, sekolah/madrasah, guru, murid, wali murid, dan penguatan karakter Aswaja Annahdliyah dan wathaniyah.
Usai rapat, agenda dilanjutkan serah terima berkas organisasi dari pengurus lama kepada calon pengurus baru. Sesuai rencana, pengurus baru PW LP Ma’arif NU Jateng akan dilantik akhir tahun ini. (Ibda/Ibnu Nawawi)