Daerah

IPNU dan IPPNU Bisa Melawan Gerakan Radikal dengan Inovasi

Sabtu, 1 Desember 2018 | 06:00 WIB

Sumenep, NU Online
Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi (PKPT) Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul Ulum (STAIM) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) resmi dikukuhkan. Kegiatan berlangsung di aula Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Pandian Trate Sumenep, Jawa Timur.

Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum, KH Abdullah Kholil mengatakan bahwa dalam darahnya ada Nahdlatul Ulama. Segala ikhtiar dilakukan, termasuk bersikap kritis. "Saya kritis karena cinta NU," katanya, Sabtu (1/12). 

Pada kesempatan tersbut, KH Abdullah Kholil mengingatkan para aktivis IPNU dan IPPNU untuk juga bisa mengatur waktu dengan tertib saat studi. “Kader IPNU IPPNU jangan malas masuk kampus dan jadilah mahasiswa yang tepat waktu," ungkapnya.

Sedangkan Ketua Pimpinan Cabang (PC) IPNU Sumenep berharap keberadaan kepengurusan di kampus ini bisa melakukan sejumlah inovasi. “PKPT di STAIM perlu ada grand desain baru sebab selama ini memberikan banyak kontribusi,” kata Musyfikurrahman saat sambutan.

Dalam pandangannya, IPNU dan IPPNU harus memberikan nuansa berbeda yakni dengan melakukan banyak inovasi. "Kalian harus memberikan inovasi baru," harapnya. 

Pada kesempatan tersebut Musyfikurrahman juga berharap kepada rekan dan rekanita para aktivis dan anggota IPNU serta IPPNU untuk melawan gerakan radikal. “Karena gerakan ini sudah masuk ke sekolah dan kampus,” tandasnya.

Pelantikan dibarengkan dengan bedah Buku Mendidik Kader Bangsa Nasionalis Religius karangan W Eka Wahyudi yang juga Direktur LKPT IPNU Pusat. (Mahrus/Ibnu Nawawi)


Terkait