Daerah

Islam Itu Mudah, Tapi Jangan Disepelekan

Sabtu, 5 Oktober 2013 | 05:35 WIB

Bandung, NU Online
Pada pengajian mingguan PCNU Kota Bandung, KH Imron mengatakan, bahwa agama itu mudah, misalnya shalat, jika dalam perjalanan bisa dijamak-qashar. Bila dalam keadaan sakit, bisa shalat sambil duduk. Jika tak mampu, bisa sambil tiduran.
<>
“Jadi agama itu tak memberatkan, tapi jangan sampai agama itu dienteng-enteng. Maksudnya menyepelekan perintah agama,” tutur Ketua Lembaga Kajian Aswaja ini saat mengaji kitab Mukhtarul Hadits di Kantor PCNU Kota Bandung, Jalan Sancang 6, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung.

Pengajian tersebut diikuti sekitar 150 orang dari daftar semestinya yang mencapai 250 orang. Mereka adalah kiai, pengurus dan jamaah NU. Dalam pengajian yang dimulai pukul 07.00 WIB ini, empat kiai turut mengisi. Mereka mengaji sekitar 45 menit.

Pengajian kitab at-Tadzhib diasuh oleh Rais Syuriyah PCNU Kota Bandung KH Tajuddin Subki, kitab Ibanatul Ahkam oleh Ketua PCNU Kota Sukabumi KH Maftuh Kholil, kitab Tafsir Jalalain oleh KH Asep Syarif Hidayat, dan kitab Mukhtarul Hadits oleh KH Imron.

Menurut Ketua PCNU Kota Bandung KH Maftuh Kholil, pengajian ini membawa beberapa manfaat. Pertama, silaturahim antarpengurus, jamaah, dan kiai. Kedua, sosialisasi program-program NU kepada jamaah.

“Kalau kita keliling, belum tentu selesai selama 7 bulan. Kalau melalui pengajian ini, bisa langsung sampai dengan cepat, sebab yang mengikuti pengajian (juga) memiliki jamaahnya sendiri di masjid-masjid dan majelis ta'lim,” jelasnya.

Juga, tambah Kiai Maftuh, pengajian yang berlangsung sejak 2008 tersebut menunjukkan bahwa syiar NU di Kota Bandung itu hidup, berkembang, dan tumbuh. (Abdullah Alawi)


Terkait