Jepara, NU Online
Oleh-oleh yang dibawa Nabi Muhammad SAW saat melaksanakan Isra’ dan Mi’raj ialah perintah shalat lima waktu. Peringatan Isra’ dan Mi’raj yang digelar tiap tahun bisa menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas shalat.
<>
Paparan ini diuraikan K. Ahmad Yani, pembina Pesantren Az Zahra Mlonggo Jepara dalam Peringatan Isra’ dan Mi’raj yang dilaksanakan di aula pesantren setempat, Jum’at (15/05/15).
Kenapa harus shalat? Kiai muda ini menjelaskan Isra Mi’raj merupakan dialog Nabi dengan Malaikat Jibril dan Allah SWT.
Isra dan Mi’raj merupakan perjalanan dari masjidil haram ke masjidil aqsa. Sedangkan Miraj tambahnya perjalanan rasul dari masjidil aqsa ke sidratil muntaha yang merupakan langit terakhir. Setiap menaiki pergantian langit Nabi didampingi malaikat Jibril. Khusus di Sidratil Muntaha Nabi sendirian menemui Allah SWT.
Di sidratul muntaha terjadi dialog Allah dan Nabi. Lafal tahiyat yang biasanya dibacakan saat shalat merupaan dialog Tuhan dan Muhammad.
Nabi Muhammad, sebutnya, sudah direncanakan Allah menjadi Nabi yang terbaik.
Dengan perjalanan ini, Kiai Yani berharap kepada santri agar rajin shalat. “Sebab fungsi shalat untuk mendekatkan diri kepada Allah,” harapnya.
Ia menegaskan kualitas shalat santri harus semakin meningkat. “Yang masih bolong-bolong disempurnakan menjadi 5 waktu. Jika belum hafal harus terus belajar dan belajar,” imbuhnya.
Shalat, menurutnya, jangan hanya ditunaikan saat menghadapi ujian nasional. Setelah itu kendur lagi. “Wajib istiqomah,” tambahnya.
Maka tidak salah program untuk peserta didik SMP dan SMK yang mukim di Pesantren Az Zahra wajib menunaikan shalat jamaah.
Kegiatan ini merupakan agenda santri SMP dan SMK Az Zahra. Kegiatan dimeriahkan penampilan rebana Az Zahra. (Syaiful Mustaqim/Mahbib)