Surabaya, NU Online
Geliat perempuan dalam membangun usaha makin diperhitungkan. Munculnya para pengusaha perempuan yang semakin banyak mampu memberi sumbangsih yang sangat besar bagi perekonomian suatu daerah.
Kini aneka usaha dikelola perempuan. Mulai dari usaha rumahan, usaha menengah hingga berskala besar, tidak sedikit yang dijalankan perempuan. Bahkan dari mereka kemudian membentuk sebuah komunitas jejaring usaha. Sebutlah koperasi, atau himpunan pengusaha perempuan.
Jejaring pengusaha perempuan ini tak sekadar ajang berkumpul. Namun terbukti bermanfaat memperbesar usaha. Terlebih kini adanya media sosial seiring pesatnya teknologi informasi semakin mendukung jejaring usaha tersebut.
Fenomena inilah yang dianalisa Gita Koes Herawati, mahasiswi S1 Manajemen Unusa dalam tugas akhirnya berjudul Pengaruh Kompetensi Sosial terhadap Keberhasilan Usaha dengan Jejaring Usaha sebagai Variabel Mediasi pada Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) Surabaya.
Gita menjelaskan kompetensi sosial merupakan kemampuan atau kecakapan yang dimiliki individu dalam berinteraksi sosial. Sedangkan jejaring usaha merupakan tindakan dalam melakukan sebuah kegiatan kontak dengan orang lain, atau mempengaruhi orang lain yang berkaitan dengan kegiatan usaha.
“Jika seseorang yang memiliki kompetensi sosial yang tinggi serta memanfaatkan media sosial sebagai jejaring usaha, maka keberhasilan usahanya akan lebih mudah dicapai,” kata Gita, Senin (22/4).
Salah seorang wisudawati terbaik Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) 2019 dengan IPK 3,61 ini melakukan penelitian terhadap 200 anggota Iwapi Surabaya. Mereka mayoritas pengusaha perempuan berumur 40 tahun ke atas yang relatif tidak terlalu aktif bermedia sosial. Mereka banyak berkecimpung di bisnis produk makanan, fesyen, lembaga pendidikan, hingga kontraktor.
“Sebagian besar masih mengandalkan jejaring usaha tanpa media sosial,” jelasnya. Selama puluhan tahun membangun usaha, anggota Iwapi masih banyak yang mengandalkan lobi-lobi darat.
Namun ada juga di antara mereka yang sudah memanfaatkan media sosial. “Dan terbukti pergerakan usahanya lebih cepat,” pungkas Gita. (Ibnu Nawawi)