Jakarta, NU Online
Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU-IPPNU) Pundong, Bantul, Yogyakarta menggelar doa bersama menjelang Ujian Nasional.
Doa bersama dilakukan Ahad (8/3) untuk para pelajar tingkat SD/MI, SMP/MTS, SMA/K se-Kecamatan Pundong. Kegiatan bertempat di Gedung Madrasah Diniyah Ar-Rahmah di Dusun Nglembu, Panjangrejo, Pundong, Bantul, Yogyakarta.
Salah satu panitia, Arkan mengatakan, acara ini digelar dengan maksud para pelajar yang akan menghadapi ujian nasional bisa lebih siap secara psikologis. Panitia sengaja menghadikan motivator pendidikan Gus Afrian Harmita, untuk memompa semangat psikologi para siswa.
Rangkaian acara dipandu oleh Romi dan Ulya. Usai pembukaan dan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Musta'in, peserta kemudian menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars IPNU-IPPNU.
Ketua Panitia Yuli Dwi Cahyono mengungkapkan bahwa bentuk ikhtiar menjelang ujian nasional adalah rajin belajar. Upaya lainnya adalah doa supaya bisa berserah atas hasil ujian dan terhindar dari kesombongan.
"Maka dari itu, IPNU-IPPNU Pundong memfasilitasi para pelajar di Pundong dengan menggelar doa bersama," katanya.
Gus Afrian Harmita memulai acara motivasi dengan pertanyaan bagaimana seharusnya para siswa-siswi menyikapi ujian nasional yang dihadapi.
"Poin utama adalah meminta restu dan ridha orang tua, ketika orang tua telah mendoakan dan memberi ridha kepada anaknya, insyaallah Ujian Nasional yang dihadapi akan mendapat hasil yang baik," ujar Gus Afrian.
Ia berharap para siswa jangan banyak mainan hp, sampai lupa kewajiban belajar. "Perlu diketahui terlampau sering mainan hp adalah kebiasaan negatif yang tentu membuat sedih orang tua. Padahal perilaku yang menimbulkan rasa sedih orang tua adalah sesuatu yang dilarang oleh agama," urainya.
Ia juga mengatakan, keberkahan seorang anak akan tertutup kalau membuat ibunya sedih. Untuk itu jelang menghadapi ujian nasional siswa-siswi mesti mengurangi bermain hp yang membuat orang tua sedih. "Segera perbaiki diri dengan rajin belajar dan minta doa pengestu supaya terbuka kembali ketika orangtua ridla pada anak," ujarnya.
Disebutkan, kunci dari kesuksesan adalah usaha dan doa. Ikhtiar selain belajar, yaitu dengan sering mengucapkan kalimat thayibah. "Setiap selesai shalat, untuk siswa SMP/SMA/SMK harap membaca Ya Latif sebanyak 129 kali, sedangkan untuk siswa SD baca semampunya. Jangan lupa perbanyak shalawat Nabi, dan melakukan puasa sunah," pungkas Gus Afrian.
Acara terakhir doa bersama yang dipimpin oleh Mustafied Amna. Saat bacaan al-Fatihah pada ayat iyyakana'budu wa iyya kanasta'in dibaca sebanyak 11 kali, dilanjutkan bacaan dzikir tasbih, tahmid, takbir, shalawat, dan doa penutup.
Seluruh rangkaian acara digelar sejak pukul 08.00 WIB dan berakhir menjelang waktu Shalat Dzuhur ini berjalan khidmat dan lancar. Dalam acara ini turut hadir juga perwakilan guru SD/MI, SMP/MTS, SMA/K wilayah Kecamatan Pundong, Kapolsek Pundong, dan jajaran sesepuh NU dan Pengurus NU Pundong.
Kontributor: Markaban Anwar
Editor: Kendi Setiawan