Jombang, NU Online
Bencana Longsor di Dusun Kopen Desa Ngrimbi Kecamatan Bareng yang menewaskan 14 korban jiwa menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan juga warga Muslimat NU Setempat. Pasalnya, salah satu korban, yakni Mukhayaroh (55) merupakan Ketua Muslimat NU Ranting Ngrimbi.
<>
Mukhayarah ditemukan telah tidak bernyawa bersama suaminya, Sunarimo (61) setelah pencarian yang dilakukan Tim gabungan dari TNI, Polri dan BASARNAS dibantu ratusan relawan, Kamis (30/1). Jasad suami istri ini ditemukan bersamaan dengan anaknya, Nurul (27) dan menantunya, Panji (32) juga Nindi cucunya yang masih berusia 3 tahun. Ketua Muslimat NU Ranting Desa Ngrimbi ini ditemukan masih memegang seuntai tasbih.
Proses evakuasi korban longsor lereng Anjasmoro ini terbilang sulit. Pasalnya, jalan setapak yang digunakan untuk jalur evakuasi licin akibat siraman hujan semalam."Jasad Mukhayaroh ditemukan pada kedalaman penggalian delapan meter. Saat ditemukan, ditangannya masih memegang tasbih. Namun pakaiannya sudah hancur, jadi tidak bisa diketahui dia memakai mukena atau tidak," kata Wakapolres Jombang Kompol Sumardji ditemui dilokasi kejadian saat evakuasi.
Keluarga Mukhayaroh dikenal masyarakat sebagai tokoh NU di kampungnya, Sunarimo sendiri merupakan takmir dan Imam Masjid Al Huda Dusun Kopen Desa Ngrimbi Kecamatan Bareng. Sedangkan Nurul yang alumni IPPNU ini juga dikenal aktif di Fatayat NU setempat.
Ketua Muslimat NU Kabupaten Jombang, Hj Aisyiah Baidlowi membenarkan bahwa Mukhayaroh adalah kader muslimat yang masih aktif. Bahkan saat ini istri dari Sunarimo itu menjabat sebagai Ketua Muslimat NU Ranting Desa Ngrimbi.
Oleh sebab itu pula, setiap pagi jamaah muslimat setempat selalu menggelar doa bersama di masjid setempat. "Ibu Mukhayaroh merupakan Ketua Muslimat Desa Ngrimbi. Dia sangat aktif di jamaah pengajian. Semoga amal ibadah beliau diterima Allah, dan semua dosanya diampuni." tutur Aisyiah Baidlowi Ketua PC Muslamat NU Jombang mengatakan.
Bencana tanah longsor di Dusun Kopen berawal dari hujan disertai angin yang terus mengguyur mulai Senin (27/1) pukul 18.00 WIB kemarin. Guyuran air hujan itu baru reda sekitar pukul 01.30 WIB. Belum reda hujan yang mengguyur, tiba-tiba terdengar suara bergemuruh. Akibatnya, 5 rumah tertimbun longsor dan 14 orang dinyatakan hilang dalam peristiwa itu. Dari jumlah tersebut 9 orang berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal, sedangkan 5 lainnya hingga kini masih proses pencarian. (MuslimAbdurrahman/Abdullah Alawi)